Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
198
H a l a m a n
ACC Z, dimana dapat terlihat putaran diberi-
kan secara perlahan kemudian secara ber-
tahap kecepatan ditambahkan kemudian
diturunkan kembali. Setelah itu putaran
kembali dipercepat kemudian diturunkan
kembali kecepatan putarannya. Pada ACC Z
terlihat mendapat percepatan negatif. Hal
ini dikarenakan posisi positif sumbu Z
membelakangi poros putaran. Sehingga
ketika putaran dilakukan, sumbu Z akan
mendapatkan
gaya
sentripetal
yang
mengakibatkan
sumbu
Z
mendapat
percepatan negatif.
Uji G-Shock
Pada saat pengujian dilakukan
payload akan diberi hentakan sebanyak 3
kali dari arah sumbu Z. Berikut grafik dari
hasil uji G-shock:
Gambar 7. Grafik Percepatan Uji G-Shock
Berdasarkan data grafik di atas ACC
Z bernilai negatif, namun dalam kondisi nor-
mal ACC Z akan bernilai positif karena men-
dapatkan percepatan dari hentakan arah
positif yang diterima. Namun karena desain
dari alat uji yang dibuat memiliki ujung besi
yang menempel dengan alas besi. Maka
pada saat ada hentakan dari arah sumbu Z,
maka hentakan tersebut membuat ujung
besi berbenturan dan berbalik mendorong
payload dari arah sumbu Z negatif. Oleh
karena itu nilai percepatan pada sumbu Z
range
Uji Vibrasi
Pada pengujian ini payload di goyang
pada sumbu Z, ke arah positif maupun
negatif dari perlahan hingga cepat dengan
tangan. Begitu juga pada sumbu Y dan
sumbu Z. Berikut grafik dari hasil uji vibrasi:
Gambar 8. Grafik Percepatan Uji Vibrasi
Berdasarkan data grafik di atas dapat
di lihat ada bahwa vibrasi pertama diberikan
pada sumbu Z, hal ini terlihat dari data per-
cepatan pada ACC Z yang dominan dari
sumbu yang lain. Setelah itu vibrasi di beri-
kan pada sumbu Y, hal ini di sebabkan data
ACC Y yang lebih dominan dibandingkan
data ACC X dan ACC Z. Vibrasi ketiga diberi-
kan ke sumbu X, hal ini terlihat dari domi-
nasi percepatan yang dimiliki oleh ACC X
dibandingkan dengan ACC Y dan ACC Z.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan
pengujian pada sistem/alat yang dibuat,
maka dapat diambil beberapa kesimpuln
dari hasil pengujian yang dilakukan.
1.
Berdasarkan data hasil percobaan Uji
Coba Daya Pancar Modul YS-1020UB
radio frekuensi yang dilakukan. Ko-
munikasi
dengan
menggunakan
modul RF YS-1020UB dalam kondisi
tanpa halangan dapat dilakukan den-
gan baik, tanpa ada data tersendat
hingga
mencapai
650
meter.
Sedangkan
untuk
kondisi
ada
penghalang mampu dilakukan tanpa
ada data tersendat hingga mencapai
400 meter. Dengan demikian modul
radio frekuensi YS-1020UB terbukti
cocok digunakan untuk komunikasi
line of sight
Bobi Kurniawan, ST., M.Kom