Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
201
H a l a m a n
tor pariwisata”.Berdasarkan Rancangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 bahwa
kunjungan wisatawan mancanegara dan
nusantara terbanyak di kota Bandung (II-
25). Selain itu,menurut Yudhi Koesworodjati
(2009:1) kota Bandung memiliki kapasitas
sebagai
pusat
distribusi
point
of
distribution
Jabar, khususnya kota atau kabupaten di
sekitar kota Bandung. Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009-2029 pada Lampiran III
Kawasan Perkotaan Bandung Raya menca-
kup kota Bandung, kota Cimahi, kabupaten
Bandung, kabupaten Bandung Barat dan
kabupaten Sumedang. Menurut Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 tahun
2010 tentang RPJM tahun 2008-2013
keterpaduan RTRW Kabupaten dan Kota
dengan RTRW Provinsi Jawa Barat masih
perlu ditingkatkan (hal.IV-4). Kondisi jalan
berdasarkan panjangnya jalan di wilayah
Bandung Raya tahun 2003 sampai dengan
tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 1.
Pada tabel di atas menunjukkan
kondisi jalan di wilayah Bandung Raya
dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2008
mengalami kecenderungan peningkatan
banyak jalan yang rusak dan sangat rusak
dari tahun ke tahun, meskipun mulai tahun
2009 mulai ada perbaikan yang banyak
karena mulai berkurangnya jalan yang rusak
dan rusak berat. Di wilayah Bandung Raya
kondisi jalan yang paling banyak rusak dan
rusak berat dibandingkan dengan kondisi
jalan yang baik dan sedang adalah
kabupaten Bandung, kemudian disusul
kabupaten Sumedang, kabupaten Bandung
Barat, kota Bandung lalu kota Cimahi, hanya
di kota Bandung tidak ada jalan yang rusak
berat. Para pelaku pembangunan berkelan-
jutan destinasi wilayah dituntut membangun
produk destinasi wisata yang sesuai dengan
tuntutan wisatawan
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini untuk mengungkap kajian
1. Kinerja aksesibilitas di Bandung Raya
2. Faktor apa yang paling dominan harus
diperhatikan dalam aksesibilitas di
Bandung Raya
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Aksesibilitas
seringkali
dihubungkan dengan biaya transportasi,
dan lokasi yang jarang dikunjungi biasanya
memiliki biaya yang lebih mahal. (Pike,
2004:150). Menurut March (2004:4)
menyatakan aksesibilitas mengacu pada
kemudahan yang bisa diperoleh pengunjung
Rahma Wahdiniwaty
Tabel 1. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Di Bandung Raya
Tahun 2003-2009 (Km/Km)