Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 11 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
220
H a l a m a n
Vitta Pratiwi
Gambar 16
Profil kecepatan kondisi
tanpa bangunan t = 35
Pada t = 35 kecepatan mulai
menurun dari hulu maupun di hilir, karena
perubahan volume air dari hilir ke hulu,
perubahan
volume
terhadap
waktu
menyebabkan
perubahan
kecepatan
terhadap waktu pula. Jika tinggi muka air di
hilir menurun maka kecepatan pun akan
menurun dan terus menurun dari waktu ke
waktu.
Percobaan Bangunan 1
Gambar 17
Profil Kecepatan Kondisi Bangunan 1 t = 2
Pada t = 2 kecepatan mulai
bertambah dari detik pertama akibat
adanya perubahan volume air dari reservoir
terhadap waktu yang menyebabkan
perubahan kecepatan pula terhadap waktu
yang mulai meninggi pada detik 2 setelah
ada perubahan bukaan pintu yang secara
tiba-tiba. Pada aliran laminer yang diganggu
wake
dimana aliran dihilir bangunan merupakan
aliran turbulen. Dengan teori aliran
potensial (Euler dan Daniel Bernoulli),
inviscid
(viskositas kurang). Garis arus terpisah di
hulu bangunan bertemu kembali di hilir
bangunan.
Ludwig Prandtl menjelaskan bahwa
terbatasnya viskositas fluida terdapat difusi
momentum dalam aliran ini lalu bangunan
dengan
sisi-sisinya
melawan
dan
memperlambat aliran terdekat di suatu
daerah disebut lapisan batas. Hal ini
menghasilkan penurunan tekanan kecil di
bangunan dalam arah aliran. Sisa dari
daerah
aliran
jauh
dari
bangunan
mempertahankan kecepatan arus identik di
semua lokasi, dan medan aliran dalam
situasi ini masih laminar. Kenaikan
kecepatan dikanan dan kiri bangunan
diakibatkan oleh adanya perubahan luasan
saluran
akibat
adanya
bangunan,
berdasarkan persamaan kontinuitas maka
Jika A
1
> A
2
maka v
2
> v
1
.
Gambar 18
Profil Kecepatan Kondisi Bangunan 1 t = 7