Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 12 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
221
H a l a m a n
Pada t = 7 ada perubahan arah
kecepatan menuju hulu akibat adanya back
water setelah menabrak bangunan. Akibat
adanya backwater ini juga terjadi perubahan
ketinggian muka air di depan bangunan ke
arah hulu sehingga menyebabkan pula
perubahan kecepatan ke arah hulu. Pada
bangunan 1 awal terjadinya backwater
terjadi pada detik ke 7 dengan luas
pengaruh back water hingga 1 meter depan
bangunan. Karena sisi bangunan 1 yang
tertabrak aliran tidak begitu besar maka
waktu yang diperlukan pun lebih lama yaitu
pada detik ke 7.
Gambar 19
Profil Kecepatan Kondisi Bangunan 1 t = 26
Pada t = 26 Dengan teori aliran
potensial (Euler dan Daniel Bernoulli),
dimana
aliran
diperlakukan
inviscid
(viskositas kurang). Garis arus terpisah di
hulu bangunan bertemu kembali di hilir
bangunan.
Garis-garis
teratur
ini
membentuk daerah pengaruh wake yang
cukup luas hingga 1 m di belakang
bangunan dan setelah pengaruhnya hilang
maka aliran akan kembali laminer karena
sisa dari daerah aliran yang jauh dari
bangunan mempertahankan kecepatan
arus identik di semua lokasi, dan medan
aliran sehingga aliran kembali laminar.
Percobaan Bangunan 2
Gambar 20
Profil Kecepatan Kondisi Bangunan 2 t = 2
Pada t = 2 kecepatan mulai
bertambah dari detik pertama akibat
adanya perubahan volume air dari reservoir
terhadap waktu yang menyebabkan
perubahan kecepatan pula terhadap waktu
yang mulai meninggi pada detik 2 setelah
ada perubahan bukaan pintu yang secara
tiba-tiba. Pada aliran laminer yang diganggu
wake
dimana aliran dihilir bangunan merupakan
aliran turbulen. Dengan teori aliran
potensial (Euler dan Daniel Bernoulli),
inviscid
(viskositas kurang). Garis arus terpisah di
hulu bangunan bertemu kembali di hilir
bangunan.
Ludwig Prandtl menjelaskan bahwa
terbatasnya viskositas fluida terdapat difusi
momentum dalam aliran ini lalu bangunan
dengan
sisi-sisinya
melawan
dan
memperlambat aliran terdekat di suatu
daerah disebut lapisan batas. Hal ini
menghasilkan penurunan tekanan kecil di
bangunan dalam arah aliran. Sisa dari
daerah aliran yang jauh dari bangunan
mempertahankan kecepatan arus identik di
semua lokasi, dan medan aliran dalam
situasi ini masih laminar. Kenaikan
kecepatan dikanan, kiri dan tengah
bangunan
diakibatkan
oleh
adanya
perubahan luasan saluran akibat adanya
Vitta Pratiwi