Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
232
H a l a m a n
Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.
yang telah dibangun UNIKOM maka
nomor telfon yang dihubungi
bukanlah nomor telepon UNIKOM
akan tetapi langsung ke nomor
telepon PM proyek bersangkutan.
trainingprogrammer
baru bergabung dengan tim dan
programmer lama jika ada teknologi
Training
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
saja.
Evaluasi SQA UNIKOM
Dari fakta yang didapat dilakukan
evaluasi di beberapa hal. Hasil evaluasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak tersedianya tim tersendiri untuk
mengurusi masalah QA di UNIKOM tetapi
UNIKOM memiliki Divisi khusus yang
menangani pembangunan Perangkat
Lunak. Berdasarkan kondisi diatas maka
jumlah personil tim SQA kurang
memenuhi standar dan tidak ada
pembagian pekerjaan yang jelas. Di
UNIKOM terkadang 1 orang anggota
divisi bertugas lebih dari 1 pekerjaan.
2. Organisasi penjaminan perangkat lunak
masih perlu dibentuk.
3. Manajemen kualitas pada UNIKOM
masih banyak yang belum terpenuhi.
4. Template dokumen yang digunakan
merupakan hasil kustomisasi dari setiap
kebutuhan perangkat lunak di UNIKOM.
Coding Standard
d i t a a t i
p r o g r a m m e r
s e h i n g g a
mempersulit kerja dalam tim.
6. Belum ada perhatian khusus terhadap
model kualitas perangkat lunak. Baik
model Mc Call maupun model alternatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
pembahasan
persoalan
penanganan kualitas perangkat lunak di
UNIKOM dapat kami tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. UNIKOM tidak memiliki tim SQA yang
independen untuk menjamin kualitas
setiap perangkat lunak yang
dikembangkan.
2. Penerapan SQA di UNIKOM sangat
berbeda dengan konsep kualitas
perangkat lunak yang ada.
3. Untuk mencapai kinerja yang lebih baik,
UNIKOM harus membentuk Organisasi
SQA secara khusus, sehingga perangkat
lunak yang dihasilkan terjamin
kualitasnya.
Saran
Saran pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Standar borang yang digunakan untuk
mengukur kesiapan penjaminan kualitas
perangkat lunak pada penelitian ini
masih didasarkan pada konsep secara
umum sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk isian borang
yang digunakan dalam pengukuran
tersebut.
2. Pengukuran kesiapan penjaminan
kualitas perangkat lunak pada penelitian
ini dilakukan terhadap perangkat lunak
yang sudah dibangun sehingga
dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
melakukan pengukuran terhadap
pembangunan perangkat lunak yang
baru akan dibangun untuk menilai
kesiapan dari segi proses.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Galin, Software Quality Assurance
from Theory to Implementation, Eng-
land: Pearson, 2004
[2] Program Studi Teknik Informatika
UNIKOM, Borang Akreditasi Program
Studi Teknik Informatika UNIKOM,
Bandung, 2012