Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28
Page 11 of 28Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
244
H a l a m a n
Dewi Kurniasih, Tatik Rohmawati
dilakukan dengan menggunakan kata-kata
belah pihak. Apabila tidak ada
verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal atau bahasa isyarat.
Perkembangan komunikasi politik
akan selalu mengikuti dan berimpit dengan
kemajuan masyarakat semakin masyarakan
maju berkembang, semankin komplek pula
problema yang dihadapi komunikasi.
Kecepatan arus informasi atau komunikasi,
tukar menukar fakta dan data visualisasi
kemajuan suatu negara akan merupakan
stimulasi bagi setiap negara untuk
meningkatkan taraf kemajuannya. Untuk
memberikan cakrawala pandangan tentang
komunikasi politik secara totalitas, maka
dalam tulisan ini akan dikemukakan
beberapa pengertian tentang komunikasi
dan politik serta fungsi komunikasi politik
itu sendiri.
Pelaksanaan komunikasi politik
diperoleh berdasarkan komunikator, pesan
yang disampaikan, saluran yang dipakai
dalam komunikasi politik, umpan balik dari
pesan yang disampaikan dan audiens.
Berikut akan dijelaskan masing-masing dari
dimensi komunikasi politik pada Partai
Demokrat.
Sumber Komunikasi Politik atau
Komunikator dalam Komunikasi Politik
Partai Demokrat
K o m u n i k a s i
p o l i t i k
d a p a t
menyelenggarakan proses komunikasi
dengan penetapan sumber komunikasi
politik/ komunikan. Komunikasi politik di
Partai Demokrat berlangsung sebagai suatu
proses penyampaian pesan-pesan pimpinan
partai yaitu berupa pesan politik yang harus
disampaikan kepada para anggota,
misalnya: sosialisasi peraturan, tata tertib
partai, ideologi partai, perintah atasan yang
berasal dari DPP (selaku pihak yang
memprakarsai komunikasi politik) kepada
DPD, DPC ataupun PAC sebagai
bawahannya.
Pemimpin partai merupakan salah
satu intisari, sumber daya pokok dan titik
sentral dari setiap aktivitas yang terjadi
dalam perkembangan partai politik yang
dipimpinnya. Kreativitas dan dinamikanya
seorang pemimpin dalam menjalankan
k e p e m i m p i n a n n y a
a k a n
s a n g a t
menentukan apakah tujuan partai dapat
dicapai atau tidak. Pemimpin yang dinamis
dan kreatif maka partai politik yang
dipimpinnya juga akan semakin dinamis
dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan akan
semakin banyak yang akhirnya akan
menjadikan partai yang sukses.
Seorang pemimpin yang kurang
kreatif dan tidak dinamis maka partai politik
yang dipimpinnya pun akan melempem.
Kegiatan dan dinamika yang terjadi di
dalam tubuh partai sebagian besar
ditentukan oleh cara ketua partai memimpin
partai. Efektivitas para pengurus dan
anggota sebagian besar ditentukan oleh
efektivitas kepemimpinan seorang
pemimpin.
S e t i a p
p i m p i n a n
p a r t a i
menghendaki dalam tubuh partai politik
yang dipimpinnya senantiasa tercipta
harmoni dan kondusifitas yang tinggi.
Suasana yang harmonis dan kondusif
menciptakan sebuah energi yang berharga
didalam pengelolaan partai politik disaat
kompetisi antara parpol sangat ketat dalam
proses pemilu. Tidak ada pimpinan partai
yang menginginkan, partai yang dipimpinnya
selalu berada dalam keadaan instabilitas,
atau selalu berada dalam suasana
kegoncangan
atau
konflik
yang
berkepanjangan.
Berdasarkan hasil observasi,
kepemimpinan ketua DPC Partai Demokrat
di Kota Bandung berjalan dengan baik.
Beliau memberikan arahan kepada
bawahannya dengan kecapakan yang baik
sehingga mudah dimengerti oleh pengurus
dan anggota partai. Ketua DPC Partai
Demokrat untuk Kota Bandung bersikap
obyektif dalam menghadapi fenomena