Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28
Page 17 of 28Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
250
H a l a m a n
Dewi Kurniasih, Tatik Rohmawati
Demokrat makin meningkatkan lagi
efektifitas komunikasi politik dengan
anggotanya. Karena Partai Demokrat
beranggapan bahwa perbaikan harus
dilaksanakan di dalam partai terlebih
dahulu, terutama anggota partai sebagai
salah satu unsur yang sangat penting yaitu
sebagai komunikan dalam sistem
komunikasi. Salah satu upaya untuk
meningkatkan komunikasi yang lebih baik
lagi DPC Partai Demokrat Kota Bandung
mengadakan pendidikan politik. Pendidikan
politik ini dilakukan juga ditingkat DPC
Kabupaten/ Kota lain.
Pesan politik di DPC Partai
Demokrat disampaikan melalui media lisan
(rapat-rapat anggota partai), ataupun media
elektronik (telepon, ponsel), media tulisan
dan sebagainya. Anggota partai sebagai
audiens/pendengar atau komunikan
mereka harus tanggap terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator agar dalam
p e l a k s a n a a n n y a
t i d a k
t e r j a d i
miskomunikasi karena dalam pelaksanaan
fungsi komunikasi politik, anggota partai
berperan sebagai pelaksana.
Komunikasi politik internal di DPC
Partai
Demokrat
Kota
Bandung
dilaksanakan melalui proses komunikasi
secara primer dan secara sekunder. Proses
komunikasi secara primer dilakukan dengan
menggunakan lambang (Simbol) sebagai
media yaitu: bahasa, gambar (berupa
reklame, iklan), warna (warna merah
sebagai lambang warna Partai Demokrat) ,
dan lain sebagainya. Namun dalam
pelaksanaan
komunikasi
dari
media
tersebut yang banyak digunakan adalah
bahasa baik berbentuk ide, informasi atau
opini.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan narasumber proses komunikasi
secara primer yang dilakukan oleh DPC
Partai Demokrat melalui tatap muka
langsung
seperti
misalnya
dalam
penyampaian program kerja dari partai,
rapat anggota tingkat cabang yang
dilaksanakan satu atau dua minggu sekali
yang
membahas
masalah
kaderisasi
internal, masalah-masalah yang sedang
berkembang dan terjadi di masyarakat,
anggota DPC Partai Demokrat Kota
Bandung ikut berpartisipasi untuk kota
Bandung berupa pangan dan materi. Untuk
secara
hierarki
struktural
saluran
komunikasi politik DPC Partai Demokrat
Kota Bandung melalui surat instansi yang
dibuat oleh divisi setingkat diatas cabang
yang bersangkutan misalnya dari DPP
kepada tingkat DPD dan dari DPD kepada
DPC,
seterusnya.
Sedangkan
proses
komunikasi secara sekunder dilakukan
dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai
lambang dan bahasa sebagai media
pertama. Hal ini disebabkan oleh bahasa
)isi
(content)
(message),
dipisahkan. Untuk itu media sekunder
dibutuhkan untuk mencapai totalitas
penyampaian pesan tersebut.
Selain proses komunikasi dilakukan
secara primer dan sekunder, DPC Partai
Demokrat Kota Bandung melaksanakan
proses komunikasi secara formal dan
informal. Secara formal dilakukan melalui
rapat-rapat resmi seperti rapat anggota
tingkat cabang yang dilakukan satu atau
dua minggu sekali, rapat koordinaasi
wilayah yang dilakukan 1 tahun sekali atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
Berdasarkan
hasil
observasi,
komunikasi yang dilakukan di DPC Partai
Demokrat Kota Bandung dilaksanakan
melalui
komunikasi
persona
dimana
dilakukan dialog dengan anggota, dalam
rapat kerja baik pusat maupun daerah,
seminar eksternal dan internal. Melalui
rapat kerja tersebut diharapkan dapat
menyatukan visi dan misi parpol untuk
dapat memenangkan pemilihan umum
legislatif dan pemilihan presiden.
Pelaksanaan komunikasi politik
dilakukan oleh Partai Demokrat adalah
melalui sistem komunikasi yang dapat
mengakses
ke
masyarakat
yaitu
menggunakan
jaringan
media
yang
langsung masuk ke rumah-rumah sehingga