Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28
Page 23 of 28Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
256
H a l a m a n
Dewi Kurniasih, Tatik Rohmawati
adanya bantuan dana dari luar negeri.
Tetapi bantuan dari luar negeri tersebut
dapat diterima asalkan tidak keluar dari
prosedur yang ditetapkan.
Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan
Komunikasi Politik di DPC Partai Demokrat
Kota Bandung
Jika kita melihat hakikat
komunikasi sebagai suatu sistem, maka
komunikasi di DPC Partai Demokrat Kota
Bandung terjadi pada semua elemen bila
d i l i h a t
d a r i
u n s u r - u n s u r
y a n g
mendukungnya, termasuk faktor lingkungan
dimana komunikasi itu terjadi. Menurut
Shannon dan Weaver (1949) gangguan
komunikasi itu terjadi jika terdapat
intervensi yang mengganggu salah satu
elemen komunikasi, sehinga proses
komunikasi tidak dapat berlangsung secara
efektif. Sedangkan rintangan komunikasi
dimaksudkan ialah adanya hambatan yang
membuat proses komunikasi tidak dapat
berlangsung sebagaimana harapan
komunikator dan penerima. Hambatan
dalam pelaksanaan fungsi komunikasi
politik di DPC Partai Demokrat kota
Bandung itu hanya pada masalah teknisnya
saja.
Salah satu kunci keberhasilan proses
komunikasi adalah kualitas atau
kemampuan yang dimiliki pihak pemberi
pesan (komunikator). Adanya timbal balik
yang kurang sesuai dengan harapan DPC
Partai Demokrat Kota Bandung sehubungan
dengan pencapaian perolehan tujuan DPC
Partai Demokrat Kota Bandung, adalah
disebabkan oleh faktor pimpinan.
Kemampuan kader partai yang berbeda-
beda dalam mengkomunikasikan pesan,
mengakibatkan transformasi informasi yang
berbeda pula. Senjangnya tingkat
pendidikan antara pemimpin dengan
a n g g o t a
s e r i n g
m e n g a k i b a t k a n
miskomunikasi. Tingkat pendidikan anggota
yang rendah kurang mampu menangkap
apa yang disampaikan oleh komunikator.
Untuk itu komunikator dituntut untuk dapat
menyesuaikan dan memahami hal tersebut.
Di DPC Partai Demokrat Kota Bandung
terdapat kesenjangan pendidikan tersebut.
Hal ini disebabkan pula dari senjangnya
ekonomi antara pemimpin dan anggota
partai.
Dalam proses komunikasi tidak
selamanya apa yang disampaikan
komunikator dapat diterima dengan baik
oleh komunikan, hal ini disebabkan oleh
adanya beberapa perbedaan dalam
penafsiran itu sendiri dari komunikan.
Disamping itu pula latar belakang
pendidikan anggota partai yang berbeda-
beda menyebabkan kemampuan dalam
menerima dan mengolah pesan yang
disampaikan berbeda-beda pula sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Anggota partai yang memiliki kemampuan
yang cukup tinggi akan dengan mudah
memahami apa yang disampaikan oleh
pimpinan namun sebaliknya bagi anggota
partai yang memiliki kemampuan tidak
begitu cakap, maka akan menyebabkan
kesulitan dalam memahami pesn yang
disampaikan.
Hal lain yang berhubungan dengan
komunikan adalah kurangnya kemampuan
dalam mengolah informasi. Hal tersebut
dapat berpengaruh pula terhadap proses
pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan oleh pimpinan. Sehingga hal
ini dapat mempengaruhi terhadap proses
komunikasi secara keseluruhan. Hal
tersebut disebabkan karena pendidakan
anggota Partai Demokrat yang masih
rendah. Hal ini jadi menghambat hubungan
antara pemimpin dengan anggota partai.
Faktor sarana dan prasarana
m e r u p a k a n
m e d i a
y a n g
d a p a t
mempermudah proses pemahaman atas
pesan yang disampaikan. Kesesuaian
m e d i a
y a n g
d i g u n a k a n
d a l a m
menyampaikan pesan akan berpengaruh
terhadap kecepatan penerimaan dalam
pemahaman pesan yang disampaikan oleh
pimpinan. Hambatan komunikasi yang
bersumber dari faktor sarana dan prasarana
(media) di DPC Partai Demokrat Kota
Bandung adalah kurangnya jumlah pesawat
telepon yang ada di sekretariat DPC Partai
Demokrat Kota Bandung.