Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28
Page 26 of 28Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
259
H a l a m a n
agar bisa meminimalisasi konflik-
konflik internal yang sering muncul
dalam proses penugasan itu.
b. Cepat munculnya Partai Demokrat
sebagai partai pemenang pemilu,
sementara disisi lain dihadapkan
kepada kekurangsiapan SDM partai
secara kualitatif maupun kuantitatif,
ditambah dengan jenjang kekaderan
yang tidak jelas, serta belum
mantapnya penjiwaan jati diri,
ideologi maupun visi-misi juang partai
oleh para kader partai, telah
membawa akibat munculnya kader-
kader yang arogan dan indisipliner,
baik di lembaga struktural maupun
fungsional, utamanya kader-kader
yang ditugaskan di lembaga legislatif
dan eksekutif pemerintahan.
c. Di samping itu, tidak kalah
pentingnya adalah belum tertatanya
mekanisme kerja partai di dalam
suatu jenjang, maupun antar jenjang
partai. Juga mekanisme kerja antara
lembaga partai dengan kader-
kadernya di lembaga legislatif dan
eksekutif pemerintahan.
Ada kaitannya dengan masalah
konsolidasi personil, masalah
m e k a n i s m e
p e n u g a s a n ,
pengendalian dan penegakkan
disiplin partai bagi kader-kader partai
di lembaga legislatif dan eksekutif
pemerintahan juga memerlukan
perhatian serius partai.
3. Konsolidasi organisasi
a. Salah satu permasalahan berat yang
dihadapi partai di dalam proses
konsolidasi organisasi adalah
permasalahan yang berhubungan
erat dengan masalah personil/ SDM.
Di satu sisi, partai memiliki kader
lama yang memiliki loyalitaas yang
sudah teruji oleh proses sejarah yang
berat dan panjang, namun relatif
lemah
dari
aspek
kualitas
kemampuan pikir, analisa dan ilmu
pengetahuan, sementara dari sisi lain
hadir kader baru yang dari segi
kulitas, kemampuan pikir, analisa
dan ilmu pengetahuan relatif
memadai, namun belum teruji
loyalitas sebagai kader partai lewat
proses perjalan juang partai yang
berat dan panjang.
b. Pengembangan wawasan tentang
demokrasi dan penegakan konstitusi
harus juga mendapat perhatian
serius partai, biasanya pemahaman
demokrasi dan konstitusional sering
membawa arus massa terjerumus ke
dalam anarkisme. Dan ini bertolak
belakang dengan demokrasi.
Selain hambatan-hambatan yang
terjadi didalam partai juga terdapat
hambatan yang timbul dari permasalahan
eksternal yang terjadi di Partai Demokrat
yang berpengaruh terhadap proses
komuniasi di DPC Partai Demokrat Kota
Bandung. Permasalahan eksternal tersebut
meliputi:
1. Labilnya sikap beberapa parpol dalam
memegang komitmen, menambah
kesulitan tersendiri bagi partai di dalam
membangun kerjasama antar parpol
termasuk juga Partai Demokrat.
2. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang tidak
dibarengi dengan kesiapan SDM dan
sarana-prasarana
penunjangnya,
berbareng dengan munculnya gerakan
separatis di beberapa daerah, adalah
merupakan tantangan politik berat bagi
Partai Demokrat khususnya, dan bagi
bangsa Indonesia pada umumnya.
3. Proses globalisasi ekonomi yang berjalan
sangat cepat yang belum terimbangi
oleh kesiapan konsepsi ekonomi
nasional dan SDM, sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan mengatasi krisis
ekonomi moneter yang sudah sangat
berkepanjangan ini.
Dewi Kurniasih, Tatik Rohmawati.