Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28
Page 3 of 28Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.11 No. 2
236
H a l a m a n
dan menyampaikan pesan/aspirasi, cita-cita
dan kepentingan lainnya melalui figur calon
pemimpin partainya.
Pada pemilihan umum legislatif
2009 mengantarkan Partai Demokrat
menguasai kursi DPRD Kota Bandung
periode 2009-2014. Dari 50 kursi yang
tersedia, partai itu menempatkan 20
legislator. Pada periode sebelumnya, wakil
Partai Demokrat di Kota Bandung hanya
mengisi 6 kursi. Naiknya suara Partai
Demokrat di Kota Bandung dipengaruhi
sosok mulai dari adanya figur dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai
ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Menurut dia, sosok SBY sangat melekat
dalam diri partainya sehingga membuat
perolehan suara terangkat.
Saat ini Presiden SBY sudah
sampai pada puncak kekuasaannya dan
menjelang berakhirnya masa jabatannya
pada 2014 kini popularitasnya menurun.
Secara alami, apabila seorang pemimpin
mencapai titik kulminasi di puncak politik,
apabila tidak didukung prestasi sosial-
ekonomi, maka kemunduran dan
kemerosotan hanya menunggu waktu.
Termasuk yang terjadi pada Presiden SBY
dimana kharisma dan citranya menurun
decline
Partai Demokrat yang diusungnya.
Elektabilitas partai demokrat berdasarkan
Hasil dari survei Centre for Strategic and
I n t e r n a s i o n a l
S t u d i e s
( C S I S )
menyingkapkan, elektabilitas Demokrat
melorot di urutan ke empat dengan angka
7,1 persen. Padahal, hasil survei CSIS
ketika Anas masih menjabat di Juli 2012,
elektabilitas Demokrat masih 11,1 persen
(
http://www.waspada.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=291
1 8 1 : e l e k t a b i l i t a s - d e m o k r a t - t e r u s -
menurun&catid=17:politik&Itemid=30
Penurunan elektabilitas Partai Demok-
rat terjadi pula pada Pemilihan Gubernur
dan wakil Gubernur Jawa Barat dengan
kekalahan Dede Yusuf yang diusung partai
demokrat. Hal tersebut disebabkan salah
satunya oleh komunikasi partai. Pelak-
sanaan komunikasi politik di Dewan Pimpi-
nan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bandung
seringkali menemukan masalah yang
menghambat proses komunikasi politik itu
sendiri, misalnya terjadi miskomunikasi
antara DPC dan Pimpinan Anak Cabang
(PAC) Partai Demokrat Kota Bandung secara
internal dalam menyampaikan program
kerja atau kegiatan. Hal tersebut dapat ter-
jadi pula pada Pemilihan Walikota Bandung
yang digelar pada tanggal 23 Juni 2013.
Permasalahan di atas menurut asumsi pe-
nulis ada kaitannya dengan fungsi komuni-
kasi yang dilakukan partai demokrat masih
kurang. Berdasarkan latar belakang terse-
but penulis tertarik untuk melakukan peneli-
tian dengan mengambil judul: “pelaksanaan
fungsi komunikasi politik Partai Demokrat
(studi pemilihan walikota Bandung tahun
2013)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah, maka untuk mempermudah arah
dan
pembahasan,
peneliti
membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan komunikasi
politik dari Partai Demokrat dalam
pemilihan walikota Bandung tahun
2013?
2. Faktor-faktor apa yang mendukung pe-
laksanaan komunikasi politik di Partai
Demokrat dalam pemilihan walikota
Bandung tahun 2013?
3. Faktor-faktor apa yang menghambat pe-
laksanaan komunikasi politik di Partai
Demokrat dalam pemilihan walikota
Bandung tahun 2013?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan komuni-
kasi politik dari Partai Demokrat dalam
pemilihan walikota Bandung tahun
2013.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
mendukung pelaksanaan komunikasi
politik di Partai Demokrat dalam pemili-
han walikota Bandung tahun 2013.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
menghambat pelaksanaan komunikasi
Dewi Kurniasih, Tatik Rohmawati