Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16
Page 1 of 16Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.12 No. 1
93
H a l a m a n
KAJIAN MODEL FISIK RAMBATAN BANJIR
DI SEKITAR BANGUNAN AKIBAT DAMBREAK
KONFIGURASI 4 BANGUNAN DAN BANGUNAN MIRING
VITTA PRATIWI
Progam Studi Teknik Sipil- FTIK
Universitas Komputer Indonesia
Model fisik mengenai rambatan banjir disekitar bangunan akibat dam-break
merupakan hal yang menarik untuk dikaji, karena kerusakan yang ditimbulkan
oleh dam-break berhubungan dengan hilangnya nyawa manusia dan kerusakan
infrastruktur yang mendukung kehidupan manusia. Pembuatan model fisik di
laboratorium diharapkan dapat memberikan gambaran langsung mengenai
rambatan banjir di sekitar bangunan akibat dam-break. Model fisik rambatan
banjir ini akan sangat berguna untuk menilai layak atau tidaknya situ/embung
dengan bangunan yang padat di sekitarnya. Penilaian ini dapat digunakan se-
bagai pertimbangan untuk merancang ulang situ/embung sebagai bagian dari
mitigasi bencana.
Eksperimen yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa model fisik ramba-
tan banjir akibat dam-break di sekitar bangunan. Untuk mendapatkan simulasi
dam-break, digunakan pintu (gate) yang dibuka tiba-tiba, sedangkan model ban-
gunan disimulasikan dengan balok kayu yang ditempatkan 3 m di depan pintu.
Simulasi dilakukan dengan dua konfigurasi bangunan yaitu: 4 bangunan perse-
gi sejajar dengan posisi tegak dan 1 bangunan persegi panjang dengan posisi
miring, yang semuanya di running dengan menggunakan debit tetap.
Kata kunci : model fisik, dam-break, banjir, bangunan.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan
dengan jumlah penduduk yang sangat be-
sar sehingga kebutuhan akan air bersih
menjadi masalah utama dalam pembangu-
nan. Oleh karena itu Indonesia perlu infras-
truktur yang layak untuk menjamin pasokan
kebutuhan air sepanjang tahun. Alternatif
infrastruktur pasokan air adalah situ/
embung, yang merupakan danau kecil. Pa-
da musim hujan situ/embung akan menjadi
penyimpanan sementara air hujan untuk
mencegah banjir. Pada musim kemarau
situ/embung akan menyediakan air yang
telah disimpan pada musim hujan. Situ
atau embung lebih disukai daripada reser-
voir karena lebih membangun baik dari segi
sosial, ekonomi maupun lingkungan.
Karena keuntungannya ada banyak situ/
embung yang dibangun terutama di Jakarta
sebagai ibukota dengan jumlah penduduk
yang padat. Permasalahan muncul ketika
Dam Break terjadi di situ/embung yang
menjadikan bencana. Salah satunya adalah
bencana Situ Gintung yang terjadi pada
maret 2009. Dam Break dapat menyebab-
kan kerusakan besar di hilir sungai, baik
dari segi kehidupan yang hilang dan rusakn-
ya infrastruktur maupun properti. Kasus-
kasus banjir besar di daerah pemukiman
memiliki beberapa masalah yang perlu dite-
laah lebih lanjut. Arah aliran yang terjadi
tidak lagi sepenuhnya bergantung pada
kondisi topografi lahan, karena adanya ban-
bidang
TEKNIK