Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16
Page 4 of 16Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.12 No. 1
96
H a l a m a n
batas. Hal ini menghasilkan penurunan
tekanan kecil di silinder dalam arah aliran.
Sisa dari daerah aliran jauh dari silinder
mempertahankan kecepatan arus identik di
semua lokasi. Namun, medan aliran dalam
situasi ini masih laminar.
Kenaikan bilangan reynold dari 40 - 100
maka terjadi perubahan aliran dimana
daerah aliran dekat permukaan silinder
mulai untuk memisahkan hilir dari atas dan
bawah bagian silang lingkaran. Dua pusaran
sirkulasi ditempatkan simetris di belakang
silinder mengembangkan dan pakan
bangun dari silinder dengan vortisitas. Aliran
laminer stabil di sekitar silinder untuk Re
<40 seperti yang ditunjukkan pada gambar
di atas, ketika Re meningkat, berubah
menjadi jenis lain aliran laminar, salah satu
yang goyah dengan bangun osilasi periodik
berangkat dari bagian belakang silinder.
Ketidakstabilan ini dapat diperkirakan dari
analisis perturbasi oleh linearizing dari
persamaan Navier Stokes.
Meningkatkan Re lebih lanjut, untuk Re>
100, hasil dalam pemisahan goyah dari
lapisan batas kental yang melapisi
permukaan silinder. Terjadi perubahan
waktu ejections periodik vortisitas dari
bagian atas dan bawah bagian silang
lingkaran dari silinder. Fenomena ini disebut
pusaran Karman (Karman vortec).
Meningkatnya bilangan reynold lebih lanjut,
turbulensi terlihat untuk mengatur di di
bangun jauh, akibat dari ketidakstabilan di
vortisitas
Karman.
Meningkatnya
Re
turbulensi mencapai silinder dari hilir dan
ketika mencapai Re dalam ribuan setelah
seluruh belakang silinder yang bergolak.
aliran pada dasarnya adalah aperiodik
tetapi tetap mempertahankan sisa-sisa
vortisitas periodik. Pada Re tinggi aliran di
dalam membangunkan menjadi turbulen
tetapi aliran rata-rata sekitar tubuh dan
bangun masih laminar seperti terlihat pada
gambar
di
bawah.
Sebuah
wilayah
turbulensi berbutir halus terlihat segera
sebelah belakang silinder seperti yang
ditunjukkan pada gambar kedua di bawah.
Selanjutnya hilir sebuah vortisitas spasial
yang lebih besar lebih terorganisasi ada.
Menariknya, di luar pusaran, aliran tetap
laminar. Hal ini menunjukkan baik laminar
dan
aliran
turbulen
dapat
hidup
berdampingan dan bahkan spasial alternatif
dalam konfigurasi ini. Lapisan batas yang
melekat pada silinder yang tetap laminar
sementara semua ketidakstabilan tersebut
memicu fenomena yang terjadi hilir. Sebagai
Re meningkat lebih lanjut, ini lapisan batas
transisi dari laminar menjadi turbulen terjadi
lebih lanjut dan lebih lanjut hulu di silinder.
Studi Terdahulu
Computation of The ‘Isolated Building Test
Case’ and The ‘Model City Experiment’
Benchmarks (Soares Frazão dkk., 2003)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perilaku aliran dam-break yang bertemu
dengan bangunan tunggal ataupun susunan
beberapa bangunan. Penelitian ini
mengulas kembali percobaan/model fisik
yang pernah dilakukan sebelumnya.
Persamaan air dangkal dipecahkan dengan
menggunakan skema Roe-type first-order
finite-volume.
Model
numeric
yang
digunakan menggunakan Roe-type finite-
volume scheme with a first order spatial
accuracy
(Soares
Frazão,
2002).
Vitta Pratiwi.
Gambar 3. Karman vortec dibelakang
silinder pada aliran seragam Re = 300