Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.12 No. 2
126
H a l a m a n
Apabila ditinjau dari segi keamanan, hal
tersebut tentunya sangat tidak aman. Keti-
dakamanan
tersebut
terjadi
karena
pemeriksaan kendaraan bermotor yang
keluar dari tempat parkir Unikom tidak ber-
dasarkan pada kesesuaian antara nomor
yang ada pada kartu tanda parkir dengan
nomor pelat kendaraan yang bersangkutan.
Sedangkan apabila ditinjau dari segi penda-
patan parkir Unikom, kurang akurat dalam
hal jumlah kendaraan yang di parkir dengan
pemasukan yang didapatkan. Hal tersebut
terjadi karena tidak tersimpannya informasi
jumlah kendaraan yang parkir ke dalam
database komputer. Pihak kampus Unikom
juga tidak bisa mengetahui laporan jumlah
kendaraan secara rinci yang terparkir setiap
hari, yang tentunya laporan pendapatan dari
hasil tarif parkir juga tidak dapat dilihat baik
itu per hari atau pun perbulan.
Permasalahan lain yang ada yaitu sampai
saat ini sistem parkir Unikom hanya
dikhususkan untuk kendaraan bermotor
roda dua saja. Sedangkan kendaraan roda
empat, berdasarkan pengamatan justru
tidak diatur dengan baik karena untuk
parkir di lingkungan parkir Unikom,
kendaraan roda empat atau lebih tidak
mendapatkan kartu parkir. Hal inilah yang
menarik peneliti untuk melakukan kajian
perbaikan sistem parkir kendaraan bermo-
tor
di
lingkungan
Unikom
dengan
menggunakan
RFId
yang
terintegrasi
dengan database.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Parkir
Untuk
mengatur
segala
perparkiran
kendaraan bermotor, diperlukan suatu
sistem untuk mengatur segala aktivitas
perparkiran
yang
terjadi
didalamnya.
Beberapa persyaratan yang harus ada
dalam sistem parkir adalah sebagai berikut :
1. Adanya kecepatan dalam membaca dan
menulis data parkir sehingga tidak
terjadi antrian yang signifikan.
2. Keakuratan dalam menghitung jumlah
kendaraan yang parkir.
3. Keamanan yang baik dalam hal
keamanan kendaraan bermotor maupun
keamanan informasi yang ada.
4. Database yang disusun dengan baik
sehingga bisa menghasilkan berbagai
laporan parkir yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Teknologi RFID
Radio Frequency Identification
lebih dikenal sebagai RFId merupakan sua-
tu
metoda
identifikasi
objek
yang
menggunakan gelombang radio. Proses
identifikasi dilakukan oleh RFId reader dan
transponder
dilekatkan pada suatu benda atau suatu
objek yang akan diidentifikasi. Tiap-tiap RFId
tag memiliki data angka identifikasi (ID
number) yang unik,sehingga tidak ada RFId
tag yang memiliki ID number yang sama.
RFId digunakan untuk mendeskripsikan
sebuah sistem yang mampu untuk
mengirimkan data identitas sebuah objek
secara nirkabel dengan menggunakan
gelombang radio. RFId termasuk kedalam
Automatic Identification
Saat ini sistem identifikasi otomatis tersebut
menjadi sangat populer dalam berbagai
macam industri seperti jasa, pembelian,
manufactur
lain yang termasuk dalam Auto-ID adalah
barcode, pembaca karakter optis dan
barcode
dimana-mana merupakan pencetus revolusi
sistem identifikasi otomatis. Meskipun
barcode
kelemahan
dalam
segi
kapasistas
penyimpanannya yang rendah dan tidak
adanya kemampuan untuk diprogram ulang.
Solusi optimal secara teknis adalah dengan
silicon chip
media
penyimpanan
yang
kemudian
diadopsi dalam sistem RFId [1].
Secara umum RFID mempunyai dua
komponen, komponen pertama yaitu benda
elektronik yang didekatkan pada benda
yang dikenali. Komponen ini disebut
Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono.