Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18
Page 5 of 18Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.12 No. 2
173
H a l a m a n
Gaya mebel pada abad ini mulai
mencerminkan gagasan kenyamanan
dan kemewahan, seiring mulai
tumbuhnya kelas menengah. Gaya
Rococo (periode Louis XV) lahir di
Perancis dengan ciri bentuk ornamen
garis atau spiral, motif decoratif dengan
bentuk informal dan nyaman. Gaya ini
menyebabkan munculnya upaya kembali
ke mebel klasik yang kemudian disebut
Neoklasik.
Kemudian muncul Gaya Empire &
Beidermeir karena pengaruh kekaisaran
Perancis Napoleon Bonaparte, material
utama kayu mahoni solid dan venee
(lembaran kayu tipis)
Pada pertengahan abad 19 banyak
inovasi yang terjadi pada konstruksi
mebel seperti pegas keong dalam mebel
bersalut, mebel metal, mebel dari kayu
lapis bahkan kertas
Di Austria dan Jerman muncul gaya
desain mebel dengan nama Beidermeir
(1815-1848), yang menekankan pada
kesederhaan, kepraktisan, kenyamanan
dan tidak lagi mencitrakan kemewahan.
Sehingga merupakan pelopor mebel
fungsional yang dibuat abad ini. Michael
Thonet (1841) berhasil membuat inovasi
dengan membuat kursi dengan kayu
yang dilengkungkan menggunakan
teknologi press panas, dan metode
produksinya menggunakan sistem spare
part dan knock down. Sehingga mebel
menjadi lebih murah karena diproduksi
massal.
Pada tahun 1850-1914 muncul
pergerakan Art & Craft Movement, Art
Nouveau. Tidak ada inovasi dari segi
teknis, tetapi inovasi muncul dalam
bentuk
penentangan
terhadap
penggayaan dan keinginan kembali ke
bentuk kesederhanaan dan konstruksi.
Prinsip dari gerakan ini dikenal dengan
Dina Fatimah, Febry Maharlika
Gambar 3. Desain Beirdemier
Furniture Designed By Architects1980