Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.12 No. 2
232
H a l a m a n
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil simulasi dan uji coba
secara langsung di lapangan, maka peneliti
dapat menyimpulkan:
1. Rangkaian yang telah dibuat sebelumnya
dapat diminimalis dengan menggunakan
Mikrokontroler
ATmega
328
dan
pengaturan sensornya dapat diatur
melalui
koding
program
yang
disesuaikan dengan intensitas kondisi di
lapangan.
2. Jika dibandingkan dengan rangkaian
yang sudah ada sebelumnya, alat yang
peneliti buat ini lebih simpel karena
menggunakan
rangkaian
minimum
Mikrokontroler ATmega 328.
Saran
Adapun
saran
untuk
pengembangan
selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk sumber tegangan pada lat lampu
otomatis dapat dikolaborasi dengan
sumber tegangan PLN agar perangkat
lampu otomatis tidak hanya bergantung
pada baterai 9 volt saja dan juga dapat
menghemat
pengeluaran
untuk
pembelian baterai.
2. Bentuk fisik dari Lampu otomatis ini
dapat dibuat lebih minimalis lagi agar
pengguna bisa lebih tertarik untuk
membelinya.
3. Untuk
penghematan
energi
listrik
sebaiknya
menggunakan
lampu
penerangan berbasis LED yang sudah
banyak dijual dipasaran, bahkan jika
mau kita dapat membuat sendiri lampu
penerangan ini menggunakan beberapa
dioda dan resistor dengan menggunakan
sumber tegangan sekitar 4,5 volt dc.
DAFTAR PUSTAKA
Sensor Cahaya – LDR (Light Dependent
Resistor) (n.d.). Sepetember, 2010.
http://nubielab.com/elektronika/
analog/sensor-cahaya-ldr-light-
Sudarto, Marselindo. (1994). “Perencanaan
Dan
Pembuatan
Alat
Untuk
Menyalakan
Dan
Mematikan
Lampu Penerangan Di Dalam
Ruangan Tertutup Dengan Bantuan
Sensor
Pyroelectric
Dan
Mikrokontroler
MCH68HC11”.
Surabaya: Tugas Akhir.
Dr.
Agfianto
E.
Putra.,
(2012),
Mikrokontroler DSP & Embedded
Electronics, (Lecture, Consultant,
Author), http://agfi.staff.ugm.ac.id.
Sutono