Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.12 No. 2
224
H a l a m a n
dengan mengoperasikan saklar secara
manual. Orang yang masuk ruangan gelap
pasti akan menyalakan lampu. Namun
apabila orang tersebut akan keluar ruangan,
belum tentu orang tersebut ingat untuk
mematikan lampu ruangan yang manyala.
Apabila hal tersebut diatas terjadi dalam
waktu yang lama, maka akan terjadi
pemborosan.
Untuk menghindari pemborosan energi
listrik, maka dalam penelitian ini dibuat dan
dibahas
rangkaian
otomatis
untuk
mengendalikan lampu.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat
suatu rancang bangun sistem otomatis
lampu penerangan ruangan berdasarkan
keberadaan
manusia
dengan
mempertimbangkan
intensitas
cahaya
dalam suatu ruangan dalam upaya untuk
membantu
penghematan
penggunaan
energi listrik.
Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan untuk
memperjelas ruang lingkup penelitian
perancangan lampu otomatis ini adalah
sebagai berikut:
1. Peralatan listrik yang digunakan sebagai
obyek penelitian sebatas peralatan listrik
yang berada di ruangan kelas, dosen,
dan laboratorium.
2. Yang menjadi sasaran utama adalah
peralatan
listrik
berupa
lampu
penerangan ruangan.
3. Ukuran case dibuat seminimal mungkin
serta portabel agar mudah ditempatkan
dalam suatu ruangan dan tidak
memakan tempat.
4. Menggunakan 2 buah sensor untuk
aktifasi indikator dari peralatan listrik
tersebut.
PEMBAHASAN
Penghematan Energi Listrik
Penggunaan saklar otomatis merupakan
salah satu cara operasi yang digunakan
untuk mengendalikan beban listrik. Ide
penggunaan saklar otomatis ini muncul
sebagai upaya menghindari pemborosan
energi
listrik.
Saklar
otomatis
juga
memudahkan operasi.
Dari segi ekonomis, dengan memasang
saklar otomatis, maka keborosan energi
listrik dapat dihindari. Penggunaan energi
listrik menjadi terkontrol. Sebagai contoh,
bila seseorang lupa mematikan lampu
penerangan 40 watt dalam ruangan selama
5 jam, maka akan terjadi pemborosan
energi listrik sebesar:
Dengan penghematan satu lampu selama 5
jam dapat menghemat energi listrik sebesar
200 Wh. Bila suatu ruangan menggunakan
puluhan lampu, maka akan lebih banyak
menghemat lagi. Penggunaan energi listrik
tercatat dalam daya meter PLN. Nilai
tagihan rekening listrik dihitung dari Rp/
KWh selama satu bulan.
Passive Infrared Sensor (PIR)
Sensor Passive Infrared Receiver (PIR),
sensor ini merupakan sensor berbasis
infrared namun tidak sama dengan IR LED
dan fototransistor. Perbedaan dengan IR
LED adalah sensor PIR tidak memancarkan
apapun, namun sensor ini merespon energi
dari pancaran infrared pasif yang dimiliki
oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya.
Salah satu benda yang memiliki pancaran
infrared pasif adalah tubuh manusia. Energi
E
=
P x t
=
40 x 5
=
400 watt jam
=
0,2 Kwh
Sutono