Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15
Page 2 of 15Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
250
H a l a m a n
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Provinsi Jawa Barat dengan jumlah
penduduk yang mencapai 43.012.826 jiwa
berdasarkan sensus penduduk tahun 2010,
merupakan
provinsi
dengan
jumlah
penduduk terbanyak di Indonesia. Menurut
Menteri Perindutrian, M.S. Hidayat, jumlah
unit usaha (formal) di Jawa Barat pada ta-
hun 2009 mencapai 202.000 unit dan
mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
4,2 juta orang, dengan jumlah kumulatif
investasi sebesar Rp 125,93 triliun dan nilai
ekspor sebesar US$ 5,3 miliar. Berdasarkan
data tersebut, dapat dikatakan Jawa Barat
memiliki potensi yang besar dalam pengem-
bangan industri kreatif.
Semangat warga Jawa Barat untuk mem-
bangun dan menjalankan UKM industri kre-
atif belum dibarengi dengan pengelolaan
proses bisnis yang baik. Mereka cenderung
mengelola proses bisnisnya secara konven-
sional, tidak jarang kebijakan-kebijakan pun
hanya berasal dari satu pihak saja yaitu
pemilik, baik itu pengeloalaan keuangan,
sumber daya manusia, dan logistik. Ke-
banyakan dari mereka lebih berorientasi
pada output produk. Pengelolaan mana-
jemen di dalam UKM Industri Kreatif masih
dilaksanakan secara sederhana tanpa
memperhatikan efektifitas dan efisiensi
sumber daya yang dimiliki. Tidak sedikit
UKM yang tidak dapat bertahan, salah
satunya dikarenakan kurangnya kesadaran
untuk mengelola proses bisnis dengan efek-
tif.
Begitu juga dengan industri kaos yang meru-
pakan salah satu UKM unggulan di Kota
Bandung. UKM industri kaos ini memiliki
potensi untuk tumbuh dan berkembang
secara optimal dan meningkatkan kese-
jahteraan rakyat. Sentra industri kaos yang
terkenal di kota Bandung berada di kawa-
san sepanjang Jalan Suci Bandung. UKM
Industri kaos ini telah menjangkau pasar
yang luas di seluruh Indonesia, model yang
up to date
Sangat disayangkan, sebagian besar indus-
tri kaos ini dalam menjalankan usahanya
belum menggunakan dukungan teknologi
informasi serta belum memiliki sistem
usaha terintegrasi untuk mengelola proses
bisnisnya. Padahal penggunaan sistem yang
terintegrasi dengan dukungan teknologi
informasi sangat membantu UKM Industri
kaos dalam menjalankan usahanya dengan
efektif dan efisien, sehingga UKM industri
kaos dapat terus berkembang dan dapat
bertahan ditengah-tengah persaingan.
Enterprise Resource Planning
pakan salah satu bentuk pemanfaatan
teknologi informasi terintegrasi dalam UKM
industri kaos. ERP merupakan satu kesatu-
an perangkat infrastruktur dan software
yang dimaksudkan untuk mengintegrasikan
dan mengotomatisasikan proses bisnis dari
berbagai macam fungsionalitas industri
kaos
seperti
penjualan,
pembelian,
produksi, gudang, akuntansi & finansial,
penggajian, sumber daya manusia, dsb. ERP
memungkinkan pengelolaan sumber daya
industri kaos dalam satu kontrol sistem
secara terpadu. Aplikasi ERP menjadi tulang
backbone/ back- office
informasi manajemen untuk meningkatkan
efisiensi operasi bisnis dan efektivitas
pengambilan keputusan.
Aplikasi ERP memiliki peran yang strategis
untuk kepentingan persaingan bisnis.
Dengan penerapan ERP data dari berbagai
department akan terintegrasi dan dapat
real time
dapat dimanfaatkan secara optimal dengan
akurat. Sistem informasi yang dirancang
juga diharapkan dapat diintegrasikan
dengan supplier dan distributor, dimak-
sudkan agar inventory dapat dikelola
dengan lebih efisien lagi. Terintegrasinya
sistem juga diharapkan meningkatkan
koordinasi antar bagian serta menekan ter-
jadinya misinformation yang selama ini ser-
ing terjadi, karena dokumentasi yang ber-
beda.
Aspek keuangan sangat penting bagi setiap
bidang usaha, termasuk di UKM industri
.
Sintya Sukarta, Lusi Melian
,
Rauf Fauzan