Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
130
H a l a m a n
hkan untuk menghasilkan sebuah karya
desain yang mengolah unsur rupa dengan
pendekatan prinsip-prinsip desain. Unsur
rupa diantaranya adalah titik, garis, bidang,
ruang, tekstur dan warna. Prinsip desain
adalah bagaimana sebuah karya/ produk
terlihat indah dengan memperhatikan unsur
-unsur komposisi, proporsi, harmonisasi,
kesatuan, keseimbangan, dan irama. Kon-
sep dari mata kuliah ini diharapkan dapat
dijadikan acuan untuk perancangan karya
atau produk dalam media apapun. Pada
tahap lanjut, Fakultas Desain UNIKOM Pro-
gram Studi Desain Interior memiliki mata
kuliah
perancangan
yaitu
Studio
Perancangan Desain Interior dan Desain
Mebel.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode evaluasi. Menurut Mukhadis
(2013), penelitian evaluasi bertujuan untuk
memeriksa proses perjalanan suatu
program sekaligus menguraikan fakta-fakta
yang bersifat kompleks dan terlibat di dalam
program. Misalnya adalah keefektifan,
efisiensi, dan kemenarikan suatu program.
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi komparatif
dengan cara observasi, dalam hal ini
peneliti melakukan pengamatan langsung
karya perancangan Desain Interior
mahasiswa semester V dengan mengambil
sampel 100 % dari jumlah peserta mata
kuliah Studio Perancangan Desain Interior III
Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini dilakukan dengan cara studi
literatur, pengamatan langsung ke
lapangan, serta menganalisis data dan
dokumen yang didapat dari lapangan. Meto-
da yang dilakukan dalam beberapa tahap,
yaitu :
a. Tahap I, merupakan studi literatur men-
genai nirmana dan desain interior.
b. Tahap II, merupakan tahap
pendeskripsian karya mahasiswa dalam
mata kuliah Merancang Desain Interior
III.
c. Tahap IV, merupakan tahap
pendeskripsian secara padat (analisis
dan teoritis) dari pengamatan, dan
analisis dokumen yang sudah
dikumpulkan.
d. Tahap V, merupakan tahap penjelasan
dan
kesimpulan
tentang
evaluasi
penerapan mata kuliah Nirmana I dan II
pada tugas perancangan Desain interior.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Nirmana
Nirmana berasal dari Bahasa Kawi (Jawa
Kuno) yang terdiri dari dua kata, Nir berarti
tidak ada, mana artinya angan-angan atau
makna (Sanyoto :2009). Secara sederhana
bisa lebih dipertegas artinya bahwa
seseorang dalam menghasilkan sebuah
karya nirmana tidak memunculkan suatu
makna terlebih dahulu terhadap karya terse-
but. Nirmana merupakan satu pengolahan
rasa dengan cara menyusun penyerdeha-
naan bentuk (form) seperti titik, garis, ru-
ang, bidang dan ruang serta unsur rupa
yang lain seperti tekstur dan warna. Pen-
golahan rasa ini diharapkan bisa memuncul-
kan satu karya seni yang memiliki nilai
keindahan atau estetis.
Dalam disiplin ilmu seni dan desain, nir-
basic
yang harus dipahami oleh mahasiswa untuk
melatih kepekaan rasa. Mata kuliah Nir-
mana dirancang menjadi dua kategori yaitu
Nirmana Dua Dimensi ( Dwimatra) dan Nir-
mana Tiga Dimensi (Trimatra). Seperti yang
disampaikan oleh Sunyoto (2009),
merancang Dwimatra ialah mencipta dunia
dwimatra dengan jalan mengatur berbagai
macam unsur dengan sadar. Tujuan dari
perancangan dwimatra adalah mencapai
Dina Fatimah, Ryanty Derwentyana, Febry Maharlika