Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
131
H a l a m a n
keserasian dan keteraturan rupa.
Merancang trimatra juga bertujuan men-
capai keserasian rupa. Untuk berpikir tri-
matra, kita harus mengetahui tiga arah uta-
ma, yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Gambar 1. Contoh Karya Mahasiswa
2. Desain Sebagai Salah Satu Produk Kre-
atifitas
Menurut Bruche Archer, desain adalah sa-
lah satu bentuk kebutuhan badani dan ro-
hani manusia yang dijabarkan melalui
berbagai bidang pengalaman, keahlian dan
pengetahuannya yang mencerminkan per-
hatian pada apresiasi dan adaptasi ter-
hadap sekelilingnya, terutama yang berhub-
ungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai,
dan berbagai tujuan benda buatan manu-
sia. Sedangkan menurut Lou Lenzi, desain
adalah kegiatan yang memberi makna
dunia usaha kearah strategi kompetisi.
Widagdo dalam Sachari (2002), desain ada-
lah salah satu manisfestasi kebudayaan
yang berwujud dan merupakan produk nilai-
nilai untuk kurun waktu tertentu.
Sebagai sebuah bidang professional, desain
dipahami sebagai bidang yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup manu-
sia melalui perancangan sesuatu berupa
produk. Hasil rancangan difungsikan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia da-
lam pengertian yang luas. Dalam upaya
meningkatkan kualitas tersebut dilakukan
berbagai pertimbangan untuk memperoleh
hasil yang optimal.
Menurut Andry (2007), rancangan desain
dikatakan selesai jika sudah dapat dilihat
dalam bentuk fisik. Pada dunia profession-
al, media objek tersebut dibedakan menjadi
ruang, produk, tekstil, dan grafis. Terhadap
perbedaan media olah dan ungkap tersebut
dibedakan disiplin desain menjadi desain
interior, produk, desain tekstil, dan desain
grafis (desain komunikasi visual) yang
kesemuanya menunjukkan pemahaman
pada media olahan yang berbeda. Bagian
akhir dari proses perancangan adalah di-
wujudkannya rancangan dalam bentuk fisik
(bentuk teraba). Bentuk fisik inilah yang
pada akhirnya akan berhubungan dengan
manusia. Dengan kata lain, aspek yang
akhirnya akan berhubungan dengan manu-
sia adalah aspek fisik yang diserap manusia
melalui indra visual dan indra raba.
D es ain er
d it unt ut
u nt uk
d apat
menghasilkan satu obyek yang memiliki nilai
estetik yang baik. Sebagai obyek visual,
maka sebuah karya desain merupakan
susunan dari berbagai unsur visual yang
disusun dengan kecermatan dan pertim-
bangan yang optimal. Kemampuan ini
berhubungan dengan kepekaan yang dimili-
ki oleh seorang desainer. Dengan kata lain,
desainer yang baik adalah desainer yang
memiliki kepekaan yang tinggi terhadap
kualitas visual (Andry, 2007). Desainer yang
memiliki kepekaan tinggi akan sangat
menyadari adanya perubahan nilai kualitas
visual ketika terjadi gangguan kecil pada
sebuah karya rupa. Pergeseran letak garis,
penebalan atau penipisan garis, perubahan
gradasi warna, hingga perubahan proporsi
akan mempengaruhi kualitas visual sebuah
karya visual.
Dina Fatimah, Ryanty Derwentyana, Febry Maharlika