Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22
Page 19 of 22Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
161
H a l a m a n
dalam penyediaan produk yang akan
dipasarkan.
Sebaiknya
dihindari
mengajak UKM ke luar negeri, padahal
mereka belum siap untuk mengekspor
produknya ke luar negeri. Dalam kaitan
ini, bukan saja kualitas dan desain
produk yang harus diperhatikan, tetapi
juga tentang kuantitas dan kontinuitas
produknya. Selain peluang pasar yang
besar, karena jumlah penduduk ASEAN
telah mencapai lebih dari 590 juta jiwa,
beberapa potensi yang kita miliki sangat
memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh
UKM di Indonesia, mari jangan sia siakan
peluang ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Adapun simpulan dari penelitian ini adalah
:
a. Teridentifikasinya Jenis Komoditi apa saja
yang dimiliki UMKM produk kreatif
sehingga
berpotensi
menuju
perdagangan
internasional.
UMKM
sebagai
penghasil
produk
kreatif
memiliki beberapa jenis komoditi industri
produk kreatif berdasarkan hasil survey
dari data yang diperoleh di Dinas
Diskominfo Kota Bandung dari 98 UMKM
terdapat 78 UMKM yang termasuk
produk kreatif bidang fashion yang terdiri
dari Pakaian, Assesories, Kerudung, Tas,
Sepatu,
Sandal,
Assesories
dan
Kosmetik. Ada beberapa yang perlu
diperhatikan
dalam
menyiapkan
perdagangan internasional diantaranya:
1. Persiapan Pemasaran Ekspor ke
Mancanegara
2. Strategi Memasuki Pasar Ekspor
3. Prosedur Ekspor Kota Bandung
4. Program Kerja Pemerintah Untuk Pa-
ra Pelaku UMKM Produk Kreatif
Ada beberapa program kerja yang di-
canangkan pemerintah untuk para
pelaku UMKM Produk kreatif seperti ter-
tera di bawah ini:
1.
Pengembangan Ekspor Ke Turki
2.
One One
Business Meeting
3.
Pengembangan Ekspor Ke Eropa dan
Amerika
4.
Buyer Mis-
sion
5.
Pengembangan
Perijinan
Ekspor
online
2015
value
addednon value added
yang ada pada UMKM produk kreatif,
Identifikasi sumber daya yang memiliki
value added dan non value added pada
umkm produk kreatif. Salah satu sumber
daya yang memiliki value added yaitu
Inovasi, menurut Avanti (2011) Inovasi
adalah kesuksesan ekonomi dan sosial
berkat diperkenalkannya cara baru atau
kombinasi baru dari cara-cara lama
dalam menstransformasi input menjadi
output yang menciptakan perubahan
besar dalam hubungan antara nilai guna
dan harga yang ditawarkan kepada
konsumen
dan/atau
pengguna,
komunitas, sosietas dan lingkungan.
Secara umum, elemen-elemen dalam
modal intelektual dibedakan dalam tiga
kategori
pengetahuan,
yaitu
pengetahuan yang berhubungan dengan
karyawan (human capital), pengetahuan
yang berhubungan dengan pelanggan
(customer capital atau relational capital),
dan pengetahuan yang berhubungan
hanya dengan perusahaan (structural
atau organizational capital). Ketiga
kategori
tersebut
membentuk
Intellectual Capital (Bontis et al., 2000;
Boekestein,
2006).
Komponen-
komponen modal intelektual adalah
sebagai berikut:
Human Capital
Structural Capital
Customer Capital
c. Pemahaman, sikap dan perilaku pelaku
industri kreatif dalam mengembangkan
usahanya menjadi optimal dan memiliki
daya saing dilihat disisi Investor,
Pemahaman, sikap dan perilaku dalam
berwirausaha sangat penting, hal ini
perlu adanya pemahaman seorang
Supriyati, Hery Dwi Yulianto, Apriani Puti Purfini