Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22
Page 3 of 22Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
145
H a l a m a n
mendatangkan komponen biaya yang cukup
tinggi. Tidak sedikit usaha Produk Produk
Kreatif yang belum dapat mengelola sumber
dayanya dengan baik. Sistem manajemen
GCG yang tepat dapat dimanfaatkan untuk
membuat produk lebih mudah tersedia,
lebih mudah untuk memproduksi, lebih
murah untuk mengirim ke pelanggan, dan
produk lebih mudah untuk di pasarkan. Hal
ini tentunya penting untuk menjaga
stabilitas keuangan sehingga kelangsungan
hidup usaha semakin tinggi dan sejahtera.
Untuk mengantisipasi hal tersebut para
pelaku Produk Kreatif dituntut untuk
mempersiapkan
dan
memanfaatkan
teknologi informasi dalam mengelola
usahanya dengan harapan akan mampu
menjadi market leader dari produk-produk
nya, yang selanjutnya kemampulabaan
akan sangat terjaga, sehingga perusahaan
survive
sehingga pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
daerah.
Di Indonesia, khususnya, dan Asia pada
corporate gov-
ernance
resources
nampak nyata ketika krisis ekonomi dan
perbankan melanda kawasan Asia. Hasil
penelitian yang dilakukan Booz-Allen & Ham-
ilton tahun 1998 menunjukkan bahwa in-
good corporate governance
adalah yang paling rendah di negara-negara
Asia Timur lainnya. Indeks GCG Indonesia
adalah 2,88, Malaysia 7,72, Thailand
4,89,Singapura 8,92, dan Jepang 9,17.
Hasil survei McKinsey & Company yang dil-
akukan di tahun 2001 juga masih menun-
corporate
governance
nilianya 1, 1 (dari 1 – 5 skala poin), di
bawah Malaysia (1,3-1,7), Thailand (1,5-
1,8), Korea (1,8-2,2), Taiwan (2,3-2,6), dan
Jepang (2,2-2,8).
Melihat kajian yang mendalam mengenai
Good Corporate Governance
sangat mendesak untuk dilaksanakan.
Diharapkan dengan model pengembangan
yang tepat akan dapat menciptakan
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
para pelaku usaha kecil Produk Kreatif guna
menciptakan enterpreneur muda mandiri,
kreatif, transparansi dan akuntabel yang
pada gilirannya dapat membantu dalam
upaya menciptakan lapangan kerja dan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sesuai dengan Visi dan Misi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun
2013 – 2018: Jawa Barat Maju dan
Sejahtera Untuk Semua, dan Misinya:
Membangun Masyarakat yang Berkualitas
dan Berdaya saing. Berdasarkan fenomena
di atas, maka peneliti mengambil judul riset:
MODEL
PENGEMBANGAN
ENTERPRISE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PRODUK KREATIF MENUJU KOTA EKONOMI
KREATIF
DAN
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
DI
WILAYAH
KOTA
BANDUNG
2. Identifikasi Masalah
Ada beberapa identifikasi masalah yang
berkaitan dengan topik di atas, yaitu:
a. Teridentifikasinya Jenis Komoditi apa saja
yang dimiliki UMKM produk kreatif
sehingga
berpotensi
menuju
perdagangan internasional.
value
addednon value added
yang ada pada UMKM produk kreatif.
c. Pemahaman, sikap dan perilaku pelaku
produk kreatif dalam mengembangkan
usahanya menjadi optimal dan memiliki
daya saing dilihat disisi Investor.
3. Batasan Masalah
Ada beberapa identifikasi masalah yang
berkaitan dengan topik di atas, yaitu:
a. Dilihat dari teridentifikasinya Jenis
Komoditi yang dimiliki UMKM produk
kreatif sehingga berpotensi menuju
perdagangan internasional dibatasi
datanya dari Tahun 2011 sampai dengan
Supriyati, Hery Dwi Yulianto, Apriani Puti Purfini