Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22
Page 7 of 22Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
149
H a l a m a n
GCG secara konkret menurut OECD
(2004:3), memiliki tujuan terhadap perus-
ahaan sebagai berikut :
1. Teori yang Deduktif: memberi keterangan
yang dimulai dari suatu perkiraan, atau
pikiran spekulatis tertentu kearah data
akan diterangkan.
2. Teori Induktif: cara menerangkan adalah
dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik ini
behaviorist
3. Teori fungsional: disini nampak suatu
interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan
teoritis,
yaitu
data
mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan
teori
kembali
mempengaruhi data.
Pada kesempatan ini penulis menggunakan
teori induktif karena berdasarkan dari fe-
nomena yang yang terjadi dan dirujuk
kearah teori.
1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan untuk
dianalisis terdiri atas data Primer dan data
Skunder.
a. Data Primer, Data primer dikumpulkan
dengan 4 cara yaitu melalui pendekatan
Participatory Rural Appraisal
Group Diskusion (FGD) dan survey yaitu
m e l a l u i
w a w a n c a r a
d e n g a n
menggunakan
kuesioner,
serta
pengamatan langsung (observasi).
b. Data Sekunder, Data sekunder yang akan
dikumpulkan melalui studi pustaka,
Review
sebelumnya. Data sekunder yang diambil
tahun 2011 sampai tahun 2014.
2. Model Pengembangan Sistem
Model
pengembangan
sistem
yang
digunakan
oleh
penulis
Rapid
Aplication DevelopmentRAD
perancangan
aplikasi
bisnis
lapak
mobiledilakukan mulai dari pemodelan
bisnis yang akan diterapkan selanjutnya
memodelkan data sampai pembentukan
aplikasi. Definisi dari pengembangan sistem
menurut Jogiyanto (2005:52)”menyusun
suatu
sistem
yang
baru
untuk
menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
Rapid Aplication
DevelopmentRAD
(2002:42)
yaitu
Rapid
Aplication
DevelopmentRAD
proses perkembangan perangkat lunak
sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek”.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Teridentifikasinya Jenis Komoditi apa saja
yang dimiliki UMKM produk kreatif
sehingga berpotensi menuju
perdagangan internasional
U
MKM sebagai penggerak ekonomi suatu
wilayah bahkan dalam area yang lebih besar
Negara. Pengusaha kecil, khususnya pengu-
saha produk kreatif dalam hal ini bidang
fashion dan handycraft memerlukan mana-
jemen dan tata kelola yang baik, karena
sektor ini merupakan sektor yang selalu
terpengaruh trend pasar sehingga para pen-
gusaha di bidang ini memerlukan pendidi-
kan dan pengalaman yang memadai untuk
menjalankan usahanya.
Para pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bandung
harus cermat melihat peluang ekspor
produknya ke luar negeri.
UMKM sebagai penghasil produk kreatif
memiliki beberapa jenis komoditi industri
produk kreatif berdasarkan hasil survey dari
data yang diperoleh di Dinas Diskominfo
Kota Bandung dari 98 UMKM terdapat 78
UMKM yang termasuk produk kreatif bidang
fashion
yang
terdiri
dari
Pakaian,
Assesories
Assesories
a.
Peluang
Pasar
Ekspor
Menuju
Perdagangan Internasional
Supriyati, Hery Dwi Yulianto, Apriani Puti Purfini