Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 4 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 2
168
H a l a m a n
menggunakan banyak indikator, dan satu
atau dua variabel tergantung laten yang
juga
masing-masing
diukur
dengan
beberapa indikator (Narimawati, 2006).
6. Model dan Notasi SEM
Model SEM pada Gambar 2 menunjukkan
hubungan antara variabel yang akan diteliti.
Model
ini
sering
kali
digambarkan
menggunakan model diagram lintasan.
Gambar 2. Model SEM
Sumber (Setyo, 2007)
7. Tahapan SEM
Tujuan dari pemodelan SEM adalah untuk
residual
kovarian
kovarian
Berdasarkan gambar II.2maka dapat
disimpulkan dengan sebuah persamaan
sederhana data sama dengan penjumlahan
residual
mewakili nilai pengukuran terkait dengan
variabel-variabel teramati dan membentuk
sampel penelitian, Model mewakili model
Residual
merupakan perbedaan antara model yang
dihipotesiskan dengan data yang diamati.
Gambar 3. Prosedur SEM
Sumber : Diadopsi dari (Hair, et al., 2007)
Adapun untuk tahapan prosedur SEM
secara umum maka akan mengandung
langkah-langkah sebagai berikut (Bollen &
Long, 1993) dalam (Setyo, 2007) :
a. Spesifikasi model. Pada tahapan ini
berkaitan dengan pembentukan model
awal persamaan struktural sebelum
dilakukan estimasi. Model awal ini dapat
diformulasikan berdasarkan teori atau
penelitian-penelitian sebelumnya. Untuk
it u perlu d ilak uk an serangkaian
eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka
guna mendapatkan justifikasi atas model
teoritis yang akan dikembangkan.
b. Identifikasi. Tahapan ini berkaitan
dengan pengkajian tentang kemungkinan
dipersempitnya nilai yang unik untuk
setiap parameter yang ada di dalam
model dan kemungkinan persamaan
simultan yang tidak ada solusinya.
Sebuah model SEM untuk mendapatkan
degree
of freedom
diestimasi < jumlah data yang diketahui.
c. Estimasi. Tahap ini berkaitan dengan
e s t i m a s i t e r h a d a p m od el unt uk
menghasilkan nilai-nilai dari parameter
dengan menggunakan salah satu metode
maximum likelihood,
Muh Raja Singham Lagatari, Sufa’atin