Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.13 No. 1
26
H a l a m a n
Berkenaan dengan hal ini, kami merasa
perlu untuk mengetahui sejauh mana ting-
kat kesalahan sebagai refleksi dari kemam-
keigo
siswa tingkat akhir yang dalam waktu yang
tidak lama akan terjun ke dunia kerja.
Secara umum, keigo terbagi kedalam tiga
jenis, yaitu sonkeigo, kenjogo, dan teineigo
dengan aturan sendiri baik dari tatabahasa
maupun penggunaannya, namun karena
secara teoritis teineigo tidak berfungsi un-
tuk menaikkan ataupun merendahkan
lawan bicara seperti halnya sonkeigo dan
kenjogo yang lazim digunakan dalam dunia
pekerjaan. Berdasarkan hal itu, yang dimak-
sud dengan keigo dalam penelitian ini ada-
lah sonkeigo dan kenjoogo saja, sehingga
penelitian ini dibatasi hanya untuk men-
gukur sejauh mana kemampuan dan
kesalahan mahasiswa dalam penggunaan
sonkeigo, untuk menghormati orang yang
sedang dibicarakan (atasan), dan kenjoogo
untuk merendahkan diri sendiri, serta
uchi soto
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
diatas kami merasa perlu untuk melakukan
penelitian “Analisis Kesalahan Mahasiswa
dalam Penggunaan Keigo (Ragam Hormat
Bahasa Jepang) yang merupakan Studi Ka-
sus Terhadap Mahasiswa Tingkat Akhir Pro-
gram Studi/Jurusan Bahasa/Sastra Jepang
di Kota Bandung.
KAJIAN PUSTAKA
1. Definisi
keigo
dan Sudjianto (2004) adalah bahasa yang
mengungkapkan rasa hormat terhadap
lawan bicara atau orang ketiga. Hal ini se-
jalan dengan pendapat Nomura yang
keigo
kebahasaan yang menaikkan derajat pen-
dengar atau orang yang menjadi pokok
pembicaraan (Dahidi dan Sudjianto, 2004).
Masih dalam Dahidi disebutkan juga bahwa
keigo
orang pertama (pembicara atau penulis)
untuk menghormati orang kedua
(pendengar atau pembaca) dan orang ketiga
(yang dibicarakan) dengan mempertim-
bangkan konteks tuturan.
Selanjutnya, Nakao Toshio dalam Sudjianto
(1999) dalam Dahidi dan Sudjianto (2004)
keigo
didasari oleh parameter usia, status, jenis
kelamin, keakraban, gaya bahasa, pribadi
atau umum (situasi percakapan), dan ting-
dapat dikatakan sebagai ragam bahasa
yang digunakan oleh orang pertama sebagai
pembicara untuk menghormati orang kedua
sebagai lawan bicara ataupun orang ketiga
yang sedang dibicarakan berkenaan dengan
hubungan status, situasi percakapan, dan
tingkat keakraban diantaranya.
2. Jenis Keigo
keigo
jenis, yaitu :
a. Sonkeigo
Sonkeigo
langsung menyatakan rasa hormat terhadap
lawan bicara. Oishi Shotaro dalam Dahidi
sonkeigo
tuk menyatakan rasa hormat terhadap
orang yang dibicarakan (termasuk benda-
benda, keadaan, aktifitas, atau hal-hal lain
yang berhubungan dengannya) dengan cara
menaikkan derajat orang yang dibicarakan.
Dalam Dahidi dan Sudjianto (2004) dijelas-
sonkeigo
penggunaan :
nasarusuru-
goran ni narumiru
meshiagaruagarutaberu
nomuirassharuiru-
ikukuruossharuiu
kudasarukureru
reru
rareru
setelah verba golongan dua, seperti ka-
kareru (kaku-menulis), ukerareru (ukeru-
menerima), taberareru (taberu-makan).
renyookei
o…ni naruomachi ni
narumatsuotachi ni naru
tatsuosuwari ni narusuwaru
Fenny Febrianty, Pitri Haryanti, Soni Mulyawan Setiana