Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
10
H a l a m a n
dan tidak bergantung pada siapa dan
bagaimana figur pemimpin mereka. Pola
pikir tersebut terefleksikan ketika mereka
bergabung ke kelompok yang disebut
perusahaan.
“Always respect the Constitution and
observe the laws; should emergency
arise offer yourselves courageously
to the State; and thus guard and
maintain the prosperity of Our
imperial Throne coeval with heaven
and earth. So shall yet not only be
our good and faithful subjects, but
render illustrious the best tradition
of your fore fathers.”
Emperor Meiji- October 30, 1890
longing
belonging
bahwa negara merupakan keluarga dan
rekan dalam bisnis. Di Jepang antara pihak
swasta dan negara saling mendukung dan
bekerja sama dalam mencapai tujuan
bersama dalam perekonomian Jepang
sehingga Jepang menjadi salah satu negara
terkuat dalam perekonomian dunia.
Ketika negaranya dilanda bencana banjir,
pihak swasta baik secara individu atau
secara asosiasi dalam badan yang disebut
non government organization
membantu negaranya baik berupa materi
maupun tenaga sukarela yang terjun
langsung membantu ke daerah bencana.
Sebagaimana yang dilakukan perusahaan
telepon di Jepang, NTT dan NHK yang
menjadi media pelayanan masyarakat cuma
-cuma; mengesampingkan keuntungan dan
popularitas untuk sementara waktu ketika
negaranya dilanda bencana banjir.
5. Pola Pikir Masyarakat dalam
Penanggulangan Banjir
Masyarakat Jepang mengetahui bahwa
banjir yang terjadi di negaranya karena
kondisi alam Jepang bukan sepenuhnya
human error
ketidakmampuan
atau
kesalahan
pemerintah dalam penyelenggaraan
pembangunan ataupun pihak swasta.
Dengan pemahaman seperti itu, masyarakat
merasa mengatasi banjir bukan kewajiban
pemerintah ataupun pihak swasta, tetapi
kewajiban mereka juga. Oleh karena itu
masyarakat Jepang mendukung upaya-
upaya pemerintah dalam mencegah banjir
dan berusaha membantu terlaksananya
upaya-upaya tersebut. Berikut ini pola pikir
masyarakat terhadap penanggulangan
banjir di Jepang.
Masyarakat Jepang merupakan masyarakat
group oriented
lebih mengutamakan kepentingan/
keharmonisan kelompok daripada
kepentingan individu sehingga mematuhi
nilai-nilai atau aturan-aturan yang berlaku
dalam kelompoknya merupakan suatu
k e u t a m a a n .
L o y a l i t a s
t e r h a d a p
kelompoknya menghasilkan perasaan
shūdan
ishiki
Dengan
shūdan ishiki
orang Jepang, mereka menyadari bahwa
mereka merupakan anggota dari sebuah
Negara yang disebut Jepang dan dengan
berpijak pada kesadaran tersebut, mereka
memahami akan hak dan kewajiban mereka
sebagai warga Negara
A Japanese person is a member of
many groups. The largest group is
the country itseld, the group of all
Japanese people. The Japanese
mindset also focuses heavily on obli-
gations.
(Lebowitz, 2013)
Dalam kaitannya dengan penanggulangan
bencana banjir, masyarakat senantiasa
mentaati kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah pusat atau pemerintah daerah
baik itu yang bersifat pencegahan, ketika
recovery
bencana.
Pitri Haryanti, Retno Purwani Sari, Soni Mulyawan