Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14
Page 12 of 14Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
26
H a l a m a n
3. Teknik mengidentifikasi dan menilai
risiko
Kelompok teknik ini akan membantu
Manajemen dalam hal menetapkan focus/
memberikan perhatian dan mengakomodasi
seluruh
kegiatan
pengelolaan
Risiko.Beberapa diantaranya yang lazim
digunakan adalah:
Brainstorming groups
pegawai dari berbagai Satuan Kerja
berkumpul untuk mendiskusikan atau
menyatakan pendapat (brainstorm) atas
sebuah atau beberapa isu.
Workshop
memfasilitasi workshop yang focus pada
Risiko yang akn menolonh pegawai
untuk menetapkan dan memprioritaskan
tujuan,
mengidentifikasikan,
dan
menilkai Risiko.
Questionnaires
Satuan
Kerja
Operasional
diperlengkapi
dengan
kuesioner yang berisi tujuan dan risiko
yang mungkin timbul.
Selfassessment
Para
manajer
melakukan self-assessmant, dengan
bantuan dari SKAI, Divisi Keuangan dan
control, atau dari akuntan luar.
Filters
filter seperti dampak yang tidak besar,
Risiko yang terkaendali, rendahnya
tingkat kemungkinan terjadi, dan lain-
lain.
Assessment
matrix
Matrik
ini
mencangkup seperangkat pertanyaan
yang meliputi elemem-elemen dari
Manajemen Risiko dan pengendalian
intern. Termasuk didalamnya, best
practices.
Risk identification templates
Kerja mendapatkan template yang akan
membimbing
mereka
untuk
mengidentifikasi dan mengkaji Risiko
mulai saat mereka merencanakan dan
menjalankan proses.
“Bottom up” risk assessments
Kerja mengidentifikasi dan menilai
Risiko. Hasilnya diakumulasi di tingkat
pusat.
Value at Riskmodel and worst
case model
menilai
Risiko
dengan
cara
mengestimasi potensi rugi terhadap nilai
sebuah posisi atau portofolio dalam satu
jangka waktu tertentu berdasarkan
factor-faktor yang ada di pasar.
Prioritizing
risks
Risiko
akan
ditempatkan atau diatasi berdasarkan
jenjang (rank) masing-masing.
4. Peran Internet/Intranet
Pemakaian
Internet/Intranet
semakin
meningkat dalam mengelola Risiko. Alat ini
digunakan
untuk
mempromosikan
kewaspadaan dan pengelolaan Risiko,
untuk mendapatkan informasi mengenai
Risiko untuk area tertentu, berkomunikasi
dengan
pegawai,
berbagai
informasi
mengenai Manajemen Risiko dengan Bank
lain, dan mengkomunikasikan tujuan
Manajemen Risiko Bank kepada publik.
Sri Dewi Anggadini