Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
33
H a l a m a n
politik yang terjadi dalam masyarakat pada
masa tertentu.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah penggambaran
kembali atau representasi samurai sebagai
kelas atas dalam stratifikasi sosial masyara-
kat Jepang di zaman Edo yang terdapat da-
lam novel Tokaido Inn karya Dorothy dan
Thomas Hoobler.
3. Data, Sumber Data, dan Teknik Pengum-
pulan Data Penelitian
Data penelitian berupa kata, kalimat, mau-
pun paragrap dari narasi maupun dialog
dalam novel Tokaido Inn yang terkait
dengan objek penelitian. Sumber data beru-
pa 1) sumber data primer, yaitu novel Tokai-
do Inn karya Dorothy dan Thomas Hoobler
yang diterjemahan oleh Hari Ambari (368
halaman) terbitan Dastan Books tahun
2008; 2) sumber data sekunder yaitu
berbagai referensi ilmiah seperti buku,
jurnal, dan artikel sebagai landasan dalam
penganalisan. Teknik pengumpulan data
dari sumber data primer menggunakan
teknik simak dan catat secara terarah, cer-
mat dan teliti untuk memperoleh data yang
dibutuhkan, sedangkan terhadap sumber
data sekunder digunakan studi pustaka.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan
langkah-langkah seperti berikut :
a. Menganalisis unsur-unsur instrinsik se-
bagai unsur pembangun karya sastra
yang berkenaan langsung dengan masa-
lah penelitian yaitu tema, cerita dan plot,
penokohan, dan latar,
b. Menganalisis kalimat/paragrap yang
menjadi objek penelitian yang merepre-
sentasikan kondisi sosial terkait masalah
penelitian dengan fakta-fakta sosial ber-
dasarkan referensi-referensi ilmiah
terkait, lalu membuat kesimpulan.
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini penulis akan me-
maparkan terlebih dahulu unsur-unsur pem-
bangun/instrinsik novel Tokaido Inn karya
Dorothy dan Thomas Hoobler yang paling
berkaitan dengan masalah penelitian.
1. Unsur Pembangun Novel
a. Tema
(theme)
dan Kenny (1966:88) dalam Nurgiyantoro
(2010:67) adalah makna yang dikandung
oleh sebuah cerita. Lebih lanjut, Nurgiyanto-
ro (2010:68) menyatakan bahwa tema men-
jadi dasar pengembangan seluruh cerita,
maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagi-
an cerita itu yang memiliki generalisasi yang
umum, lebih luas, dan abstrak. Penafsiran
tema mungkin dilakukan apabila telah
memperoleh pemahaman cerita secara
keseluruhan. Namun ada kalanya, dapat
juga ditemukan adanya kalimat-kalimat
(atau: alenia-alenia, percakapan) tertentu
yang dapat ditafsirkan sebagai sesuatu yang
mengandung tema pokok (Nurgiyantoro,
To-
kaido Inn
tema tersebut berdasarkan pemahaman
keseluruhan cerita serta diperkuat oleh ka-
limat-kalimat dialog di bagian tengah dan
akhir cerita, seperti berikut :
Aku Genji, anak dari daimyo Takezaki Kita.
Keturunan orang terhormat yang tersungkur
jadi aktor tanpa rumah dan menamakan
dirinya Tomomi.”“Lihat aku sekarang!
Terhina, namun kehormatan harus tetap
dibela.” Ia mengusap mukanya, menghapus
riasan putih yang ia pakai di panggung…
Tomomi menggosok bekas lukanya. “Untuk
membalas ini, kuabdikan hidupku.
(Tokaido Inn : 165)
Tuan Shakuseki? Kapan Seikei mendengar
nama itu, ia tahu siapa musuh keluarga
Takezaki sebenarnya. Tomomi pasti ber-
encana menghinakannya. Tapi apa yang
aktor itupikirkan? Mementaskan kisah ini,
Fenny Febrianty