Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
47
H a l a m a n
MODEL DINAMIK INTERAKSI LARVA NYAMUK CULEX
DENGAN LARVA NYAMUK TOXORHYNCHITE
DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN FILARIASIS
KANIA EVITA DEWI, EDNAWATI RAINARLI, NELLY INDRIANI WIDIASTUTI
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Indonesia merupakan daerah endemis untuk penyakit filariasis. Filariasis
menyebabkan pembengkakan dibeberapa bagian badan sehingga orang yang
mengidapnya akan sulit bergerak. Dari tahun ketahun pertumbuhan penyakit ini
semakin meningkat, walaupun pemerintah sudah melakukan pemberian obat
secara massal di daerah endemis dan mencegah atau membasmi kecacatan
karena filariasis. Vektor filariasis yang paling banyak ditemukan didaerah
endemis, Jawa Timur, adalah Culex quinquefasciatus. Nyamuk Cx.
quinquefasciatus memiliki kebiasaan yang sama dengan Nyamuk
Toxorhynchites yaitu menyimpan telur di lubang pohon. Sedangkan larva
nyamuk Toxorhynchites membutuhkan larva spesies lain atau larva dari
spesiesnya sendiri untuk pangan. Untuk melihat apakah pemangsaan larva Cx.
Quinquefasciatus oleh larva Toxorhynchites dapat mencegah pertumbuhan
populasi Cx. Quinquefasciatus, maka dibuatlah model dinamikanya.Hasil
penelitiannya adalah pemangsaan larva Cx. Quinquefasciatus oleh larva
Toxorhynchites dapat mencegah pertumbuhan populasi Cx. Quinquefasciatus,
KeywordsModel Matematika, filariasis, Culex, Toxorhynchites
PENDAHULUAN
Filariasis merupakan penyakit yang sering
menyebar didaerah tropis. Indonesia masih
merupakan daerah endemis untuk penyakit
ini. Filariasis menyebar didaerah pedesaan
dan daerah kumuh di perkotaan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
depkes diketahui bahwa filariasis
jumlahnya selalu meningkat dari tahun
ketahun seperti (cari tabelnya) pada tahun
2000 terdapat 6233 kasus dan pada tahun
2009 terdapat 11914 kasus. Banyak cara
yang telah pemerintah lakukan yaitu
pemberian obat secara massal di daerah
endemis dan mencegah atau membatasi
kecacatan karena filariasis.
Filariasis adalah penyakit menular. Penyakit
ini disebabkan oleh tiga spesies cacing
yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi,
dan Brugia timori. Vektor dari penyakit ini
berbagai macam jenis spesies nyamuk
diantaranya genus Anopheles, Aedes, Culex,
Mansonia, dan Armigeres. Menurut
penelitian Akhmad Hasan H. di daerah jawa
timur yang paling banyak menjadi vektor
untuk penyakit filariasis ini adalah Culex
quinquefasciatus.
Nyamuk Culex quinquefasciatus memiliki
kesamaan dengan Nyamuk Toxorhynchites
yaitu menimpan telur di lubang pohon.
Sedangkan larva nyamuk Toxorhynchites
bidang
TEKNIK