Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
49
H a l a m a n
Seperti jenis nyamuk yang lain Toxorhyn-
chites memiliki 4 siklus dalam hidupnya
yaitu telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa.
Telur, larva, dan pupa hidupnya di air yang
ada di pohon dan lubang akar, pada kulit ari
binatang pengerat pemakan kelapa, dan
batang bamboo yang berisi air. Toxorhyn-
chites menghasilkan 57-332 telur dan daya
tetasnya 79.48%. Selama fase larva logisti-
knya merupakan larva lain dan bisa kanibal,
pada instar ke-1 makan 5000 larva, pada
instar ke-4 makan 300 larva larva. Se-
dangkan untuk nyamuk dewasanya logisti-
knya berupa nektar dan bahan yang
mengandung karbohidrat, tapi tidak pernah
menghisap darah.
TUJUAN PENELITIAN
Membangun model dinamika interaksi larva
nyamuk Culex quinquefasciatus dan larva
nyamuk Toxorhynchites untuk menganalisis
upaya pencegahan penyebaran filariasis
dengan menggunakan populasi nyamuk
Toxorhynchites.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini adalah untuk melihat
pengaruh dari pemangsaan larva Culex
quinquefasciatus oleh larva Toxorhynchites
terhadap laju pertumbuhan populasi
nyamuk Culex quinquefasciatus, yang
merupakan vektor dari penyakit filariasis.
BATASAN MASALAH
Dengan mempertimbangkan luasnya ruang
lingkup permasalahan, maka dalam
penelitian ini akan dibatasi permasalahan,
yaitu yang terdapat didalam ekosistem han-
ya nyamuk Culex quinquefasciatus dan
nyamuk Toxorhynchites. Untuk Selanjutnya
untuk nyamuk Culex quinquefasciatus akan
disebut hanya nyamuk Culex.
METODE PENELITIAN
Metodologi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah studi literatur yaitu
kegiatan pengumpulan data dengan
mempelajari buku-buku, karya ilmiah,
koleksi perpustakaan dan sumber dari
internet yang berkaitan erat dengan materi
bahasan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
1. Model Matematis
Seperti telah diketahui siklus hidup nyamuk
ada empat tahapan yaitu telur, larva, pupa
yang bertempat dalam air dan nyamuk de-
wasa yang hidup dipemukiman. Pada taha-
pan telur, larva, dan pupa tidak terjadi peru-
bahan jumlah yang signifikan sehingga si-
klus hidupnya hanya akan dibagi menjadi
dua fase yaitu larva dan nyamuk dewasa.
Jumlah telur yang berhasil menetas hanya
akan menjadi penambahan larva. Setiap
harinya larva akan membesar tanpa diikuti
tempat hidupnya, hal ini dapat menyebab-
kan adanya interaksi sesama larva yaitu
perebutan makanan, maka dengan adanya
keterbatasan tempat dan persaingan antar
sesama larva, larva nyamuk pun dapat
berkurang.
Dalam
larva
nyamuk
Toxorhynchites pengurangan larva pun
dapat terjadi selain dari Sedangkan dalam
nyamuk dewasa penambahan terjadi ketika
adanya larva yang berhasil mencapai
dewasa. Kedua fase akan berkurang ketika
ada kematian dalam masing-masing fase.
Jika
merupakan laju pertumbuhan
larva nyamuk Culex,
merupakan laju
pertumbuhan nyamuk dewasa dari Culex,
adalah fungsi larva Culex terhadap
waktu dan
adalah fungsi nyamuk Culex
terhadap waktu, maka model pertumbuhan
larva dan nyamuk Culex adalah
Kania Evita Dewi, Ednawati Rainarli, Nelly Indriani