Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
77
H a l a m a n
saat terjadi kerusakan atau gangguan pada
kawat S yang dipakai, maka secara otomatis
mengakibatkan terganggunya komunikasi
yang sedang berlangsung dan distribusi
tenaga listrik pada kawat tersebut akan ter-
putus. Tetapi peristiwa terputusnya aliran
daya dan tegangan tinggi ini akan dia-
mankan oleh relai-relai proteksi. Berikut ini
gambaran
konfigurasi
jenis
pengkopelannya:
Gambar 2. Kopling Fasa ke Bumi
Kopling 2 Kawat Fasa
Teknik pengkopelan ini mempergunakan 2
kawat tegangan tinggi dengan tujuan untuk
memperbaiki keberlangsungan transmisi
sinyal informasi tanpa terganggu oleh pu-
tusnya kawat yang dipergunakannya, yaitu
apabila salah satu kawat tersebut yang diko-
pel mengalami gangguan, maka satu kawat
lainnya dapat dipergunakan untuk proses
transmisi sinyal informasi. Pemilihan kawat
fasa yang dipakai biasanya fasa R dan T.
Gambaran konfigurasi jenis pengkopelan ini
ditunjukan pada gambar 3 berikut ini:
Gambar 3. Kopling 2 Kawat Fasa
Kopling Fasa ke Fasa
Teknik pengkopelan ini dipakai untuk salu-
ran transmisi yang lebih panjang dan untuk
tegangan saluran tegangan tinggi. Kemudi-
an energi sinyal pembawa informasi
disalurkan melalui 2 kawat fasa dengan
baik karena kerugian energi pada kopling
fasa ke fasa ini sangat kecil dibandingkan
dengan 2 teknik pengkopelan sebelumnya.
Gambar 4. Kopling Fasa ke Fasa
Budi Herdiana
Ke Terminal PLC
Protective device
Li
ne
M
at
ch
in
g
Un
it
R
S
T
Wave Trap
Arrester
Coupling Capasitor
Ke Terminal PLC
Protective
device
LMU
R
S
T
Wave Trap
Arrester
CC
CC
Wave Trap
S
ta
si
on
A
Ke Stasion B
Ke Terminal PLC
Protective
device
LMU
R
S
T
Wave Trap
Arrester
CC
CC
Wave Trap
S
ta
si
on
A
Ke Stasion B
Protective
device
LMU
R