Majalah Ilmiah UNIKOM
Vol.14 No. 1
80
H a l a m a n
Keterangan:
L : Kumparan utama (L) berfungsi sebagai
penyalur arus listrik dari pembangkit ke gar-
Arrester
mengamankan komponen kumparan utama
wave trap
tegangan berlebih yang mungkin terjadi ka-
rena adanya gangguan dalam saluran trans-
Tuning Unit
menyediakan harga impedansi berdasarkan
wave trap
ini dapat mempengaruhi lebar sempitnya
bandwidth
5. Terminal Komunikasi PLC
Terminal PLC terdiri dari perangkat radio
pemancar dan penerima yang dilengkapi
penguat daya pancar. Rata-rata daya pancar
radio PLC ini antara 10 Watt sampai 40
Watt dengan catu daya DC berkisar antara
48 Volt, 24 Volt dan 12 Volt. Tetapi khusus
untuk saluran tegangan tinggi yang panjang
dan melalui lebih dari satu buah gardu in-
duk, maka diperlukan daya pancar sebesar
16 Watt.
Teknik Modulasi
Teknik modulasi yang digunakan pada
komunikasi jenis ini adalah amplitude mod-
ingle Sideband
frekuensi kerjanya ditunjukan seperti gam-
bar berikut ini:
Gambar 7. Alokasi Frekuensi Kerja PLC
[2]
Gambar 7 menyatakan bahwa kita
melakukan proses pengiriman sinyal infor-
masi dengan memakai frekuensi kerja 76
kHz s.d 80 kHz dengan 2 kali modulasi yaitu
di alokasi frekuensi 20 kHz dan 100 kHz.
Kemudian sinyal informasi suara 300 s.d
3700 Hz dimodulasi oleh frekuensi 20 kHz
akan menghasilkan 20300 Hz s.d 23700 Hz
Upper
sideband
bawahnya diredam. Sedangkan proses
modulasi untuk daerah frekuensi lainnya
dengan frekuensi pembawa 76 kHz dengan
sinyal informasi yang sama menghasilkan
frekuensi 76300 Hz s.d 79700 Hz yaitu dae-
Lower Sideband
dangkan pada bagian atasnya diredam dan
begitu seterusnya jika menggunakan alokasi
frekuensi pembawa yang lainnya juga.
Alokasi frekuensi pembawa informasi yang
akan ditransmisikan melalui saluran udara
tegangan tinggi (SUTT) adalah frekuensi 184
kHz sedangkan frekuensi pilot berkerja di
frekuensi 16 kHz. Di Indonesia sendiri
rentang frekuensi yang dimanfaatkan untuk
komunikasi PLC ini umumnya diantara 50
kHz s.d 500 kHz karena rentang frekuensi
ini belum digunakan untuk keperluan yang
lain.
Karakter SUTT
Pada saluran tegangan listrik, arus dan te-
gangan saluran akan menimbulkan medan
elektromagnetik pada konduktor kawat
fasa, dan energi listrik maupun energi dari
gelombang pembawa informasi akan
ditransmisikan melalui medan elektromag-
netik tersebut. Akibatnya sifat saluran akan
berubah sesuai dengan besarnya gelom-
bang pembawa, sedangkan untuk redaman
saluran yang merupakan ukuran kualitas
saluran ditentukan oleh besarnya energi
yang terjadi pada saluran tersebut yaitu se-
bagai fungsi daya yang hilang pada tahanan
dan impedansi karakteristiknya. Sehingga
nilai induktansi saluran kawat fasa ini dapat
di tentukan berdasarkan data-data yang
diperoleh sebagai berikut
[2]
:
Diketahui:
Saluran 3 fasa 50 Hz, 150 kV
Budi Herdiana
3
7
3
1
6
3
1
9
7
2
3
2
3
7
7
6
3
7
9
7
1
2
3
1
2
3
7
Sinyal Pembawa
20.000 Hz
Sinyal Pembawa
100.000 Hz
f (Hz)
Medium Frekuensi
Frekuensi Tinggi